Polisi di Aceh Timur Bunuh Diri, 17 Personel Diperiksa Propam
Winardy menjelaskan, sebanyak 17 polisi itu terdiri dari dua perwira menengah, dua perwira pertama, dan 13 bintara.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Aceh, Kombes Pol Winardy mengatakan, tim Propam Polda Aceh telah memeriksa 17 personel Polres Aceh Timur terkait dugaan bunuh diri seorang polisi berpangkat Brigadir Satu (Briptu) Wendi Pratama.
“Ada juga dua warga sipil yang diperiksa,” katanya dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (31/8).
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Kenapa polisi itu disekap? Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11).
Dia menjelaskan, sebanyak 17 polisi itu terdiri dari dua perwira menengah, dua perwira pertama, dan 13 bintara.
Mereka yang diperiksa itu ada yang datang lebih awal ke tempat kejadian perkara (TKP) sebelum Wendi Pratama tewas, dan ada yang saat kejadian berada di sekitar TKP.
“Saat itu (beberapa polisi) masih ada interaksi dengan almarhum Briptu WP beberapa jam sebelum kejadian,” ujarnya.
Winardy mengaku saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan autopsi bagian dalam dan pemeriksaan dugaan jelaga oleh Laboratorium Forensik
"Sambil menunggu hasil Labfor, Bidang Propam melakukan analisa untuk menyimpulkan motif dan kronologis, yang akan kita umumkan setelah hasil Labfor keluar," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Briptu Wendi Pratama ditemukan tewas di rumahnya di Desa Seuneubok Punteut, Peudawa, Aceh Timur, pada Kamis sore, 25 Agustus 2022.
Terdapat satu luka tembakan di bagian kepala sebelah kanan diameter dua sentimeter di atas telinga tembus ke bagian kiri kepala dengan diameter 2,5 sentimeter. Di lokasi kejadian juga ditemukan senjata api.
"Tidak ditemukan luka lain atau lebam, trauma, paksaan, atau benda tumpul. Cenderung jenazah normal. Itu hasil sementara autopsi luar," katanya Kombes Pol Winardy, Jumat (26/8).
(mdk/fik)