Polisi di Banyumas ini sampaikan pesan toleransi melalui tausiyah
Kasat Binmas Polres Banyumas, Jawa Tengah, AKP Pujiono dikenal sebagai polisi yang dekat dengan masyarakat. Di mana pun berada, dia selalu menyapa warga dengan ramah dan penuh kehangatan.
Kasat Binmas Polres Banyumas, Jawa Tengah, AKP Pujiono dikenal sebagai polisi yang dekat dengan masyarakat. Di mana pun berada, dia selalu menyapa warga dengan ramah dan penuh kehangatan.
AKP Pujiono juga dikenal dengan kegiatan dakwah atau tausiyahnya dari satu tempat ke tempat lain. Dalam setiap tausiyahnya, dia selalu menyelipkan pesan kepada masyarakat agar tetap menjaga toleransi di tengah keberagaman.
Pada Kamis (26/10), Pujianto bersama jajaran Satuan Binmas Polres Banyumas menyambangi Pasar Kliwon Karang Luwes, Kecamatan Purwokerto Barat. Dia mengumpulkan para sopir angkutan kota, kusir becak, para pedagang, dan warga sekitarnya.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana upaya polisi dalam menangani kasus tambang emas ilegal Banyumas? “Saya mengimbau pada tersangka termasuk siapa saja yang mengetahui keberadaan saudara DR, bisa memberitahu kami atau kantor-kantor kepolisian terdekat agar dia bisa menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Kombes Edy dikutip dari ANTARA.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
Dengan bahasa jawa ngapak, dia mengkampanyekan soal bahaya radikalisme yang dapat mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara. Termasuk juga mengajak warga menjauhi sikap intoleransi dan kekerasan.
Dalam tausiyah bina waspada itu, dia juga menyelipkan landasan agama atau sepotong dua potong ayat Alquran dan hadits yang berkaitan dengan pentingnya menjaga persatuan.
"Kita sampaikan bagaimana kita lebih cinta kepada Indonesia. Bahwa Indonesia yang berideologi Pancasila sudah sangat tepat sebagai landasan dasar pijakan orang-orang Indonesia. Ternyata dengan Pancasila dan kebinekaan bisa menyatukan bangsa Indonesia dan mendoakan agar kita menjadi bangsa yang terus bersatu dalam keberagaman," jelasnya.
Setelah dari Pasar Kliwon, Pujianto menuju Masjid Jenderal Soedirman. Usai salat Zuhur, dia juga menyampaikan kultum atau tausiyah kepada jemaah salat Zuhur. Dalam kesempatan itu dia mengajak masyarakat Banyumas menjaga NKRI dari sekelompok orang yang ingin mengubah ideologi negara.
"Meskipun kita di Indonesia agamanya beda, bahasanya beda, sukunya beda kita sama-sama orang Indonesia. Islam mengajarkan ukhuwah wathaniyah. Berbeda agama dan suku bangsa tapi tetap seduluran," pesannya.
Dari Masjid Jenderal Soedirman, dia menuju ke Stasiun KA Purwokerto dan bertemu para pekerja angkutan umum. Pujiono mengatakan kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan jajarannya termasuk para Anggota Bhabinkamtibmas.
"Dari staf Binmas juga setiap hari sesuai perencanaan rutin harian. Jadi kita semua masuki baik ke sekolahan, pasar-pasar, masyarakat tak terorganisir, kampus-kampus itu rutin harian dan kita rutin laporkan ke jajaran lebih tinggi baik ke Polda maupun Mabes Polri," katanya.