Polisi: Hasil Rontgen Tak Ada Kekerasan di Kemaluan Siswi SMP Pontianak Dikeroyok
Kepala Bidang Dokkes Polda Kalbar, Kombes Sucipto mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter, hasilnya tidak seperti yang diberikan di media sosial yang menyatakan pada area sensitifnya dianiaya.
Polisi telah mengantongi hasil medis pemeriksaan kesehatan ABZ (15), siswi SMP di Pontianak, yang menjadi korban pengeroyokan siswi SMA, dua pekan lalu. Hasilnya, tidak ada luka pada alat vital korban, seperti yang beredar di media sosial.
"Hasil rontgen tidak ada perlukaan pada kemaluan korban, atau memar. Ini hasil medis, tidak ada memar pada kulit, depresi pascatrauma," kata Kapolresta Pontianak Kombes Muhammad Anwar Nasir, dalam keterangan resmi dia, kepada wartawan di Pontianak, Rabu (10/4).
-
Bagaimana jejak kaki raksasa di Pingyan terbentuk? Jejak kaki ini memiliki panjang 57 cm, lebar 20 cm, dan kedalaman 3 cm. Jejak kaki ini diperkirakan berasal dari zaman prasejarah dan ditemukan menempel di atas fosil batu.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana Pesanggrahan Kotanopan berada? Di Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal terdapat sebuah bangunan bernilai sejarah tinggi serta menjadi saksi bisu gejolak pasca kemerdekaan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
Nasir menerangkan, tim Reskrim Polresta Pontianak juga bergerak cepat melakukan penyelidikan, dengan meminta keterangan korban, dan juga orangtuanya. Dengan diperolehnya hasil visum, polisi segera mensinkronkan keterangan korban dan pelaku.
"Hasil visum sudah menjawab, tinggal mensinkronkan antara keterangan pelaku dan korban. Korban alhamdulillah sudah membaik, dan korban sudah dapat bercanda," ujar Nasir.
"Korban masih belum berani ketemu dengan para pelaku. Karena pelaku ini semuanya anak-anak, pasalnya adalah pasal Undang-undang Perlindungan anak (dengan ancaman ) di bawah 7 tahun sehingga tidak dilakukan penahanan," tambah Nasir.
Kendati demikian, diduga informasi yang beredar belakangan ini, ada yang dilebih-lebihkan. "Kita koordinasi dengan KPPAD. Mungkin, ada kronologis yang terlalu dilebihkan. Karena, hasil visum sudah jelas. Faktanya, saya sampaikan seperti ini," ungkap Nasir.
"Terkait ada kekerasan kelamin, tidak ada. Cuma ada tekanan (terhadap korban). Saat ini, ada kemungkinan 3 saksi, menjadi tersangka," demikian Nasir.
Kepala Bidang Dokkes Polda Kalbar, Kombes Sucipto mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter, hasilnya tidak seperti yang diberikan di media sosial yang menyatakan pada area sensitifnya dianiaya.
"intinya masih utuh, tidak ada robekan atau luka, dan tidak ada trauma fisik pada area sensitif tersebut," katanya.
Baca juga:
Pemkot Pontianak Tanggung Biaya Medis Siswi SMP Korban Pengeroyokan Siswi SMA
Polisi Identifikasi Siswi SMA Pengeroyok Siswi SMP di Pontianak 3 Orang
Siswi SMP Dikeroyok Siswi SMA di Pontianak Masih Trauma dan Ketakutan
Polisi Belum Tetapkan Tersangka Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak
Siswa SMP di Pontianak Diancam Jika Ceritakan Pengeroyokan oleh Siswi SMA