Polisi: Jangan terpancing info soal Lapas Cebongan di facebook
Orang yang mengaku Idjon Djanbi itu menyebar kabar polisi adalah pelaku penyerangan Lapas.
Dalam dua hari terakhir, masyarakat dikagetkan dengan munculnya informasi terkait kasus penembakan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, DIY. Informasi dari orang yang mengaku anggota Kopassus itu disebar luas melalui facebook dengan cara mengirimkan tautan melalui siaran pesan via BlackBerry Messenger (BBM) maupun email.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Alius mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan isu-isu tersebut. Dia menilai, penyebaran informasi tersebut merupakan pengalihan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
-
Apa itu pempek lenggang? Pempek lenggang adalah salah satu varian pempek yang menjadi favorit para pecinta kuliner.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
"Imbauan saya agar masyarakat tidak terpancing dengan pengalihan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Irjen Suhardi kepada merdeka.com, Sabtu (30/3).
Jika memang benar ada informasi-informasi yang berkaitan dengan kasus penyerangan Lapas Sleman, Suhardi meminta masyarakat untuk menyerahkan langsung melalui Mabes Polri.
"Apabila ada info-info lain yang betul, bisa diberikan secara resmi kepada Polri untuk didalami secara terpisah,"
Saat ini, polisi masih terus menyelidiki dan berusaha mengungkap kasus penembakan yang terjadi pada tengah malam. Polisi pun meragukan kebenaran informasi tersebut.
"Sebaiknya kita fokus kepada pengungkapan kasus pokoknya, yakni penyerangan lapas yang mengakibatkan empat korban meninggal supaya tidak bias," pungkasnya.
Analisa itu diberi judul "Pelaku Penyerangan LP Sleman Adalah Aparat Kepolisian" yang ditulis akun bernama Idjon Djanbi.
Dalam penulisannya, Idjon Djanbi memaparkan beberapa keanehan yang terjadi saat penyerangan berlangsung. Secara terang-terangan, dia menuding polisi ada di balik penyerangan tersebut, dan Polda DIY berusaha menutupi pelaku lain yang terlibat dalam pembunuhan Sertu Heru Santoso di Hugo's Cafe.
Untuk mendukung analisanya, Idjon Djanbi turut memasukkan sejumlah foto-foto korban penembakan. Dia menduga telah terjadi penyiksaan terhadap para korban sebelum ditembak mati oleh para pelaku.
Tak jelas siapa sebenarnya Idjon Djanbi sang penulis itu. Tetapi nama Idjon Djanbi sejatinya adalah nama pendiri Kopassus. Setelah ditelusuri, akun itu baru beberapa hari bergabung di facebook.
(mdk/tyo)