Polisi pastikan selebaran foto beredar diduga pembunuh Aipda Sudarsa
Sejumlah poster DPO yang sebelumnya ditempel dan dibagikan petugas kepolisian kini telah dicopot.
Selebaran wajah warga negara asing diduga pembunuh Aipda Wayan Sudarsa di Bali beredar. Kepolisian membenarkan terkait wajah terduga pelaku. Namun, Polda Bali membantah pernah menyebarkan itu.
"DPO (daftar pencarian orang) harus ada keterangan dan surat perintah DPO. Tapi saya belum baca selebaran itu," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo di Mapolda Bali, Jumat (19/8).
Menurut Hadi, dalam selebaran itu terdapat kesalahan nama. Sedangkan untuk wajah pelaku, pihaknya meyakini bahwa itu benar.
"Terduga tersangka itu pasti, A1. Memang ada perbedaan nama yang dituliskan oleh anggota saya. Kesalahan menulis nama. Nama beda, orang sama. Yang perempuan adalah Sarah Connor dari Australia dan pria David Taylor dari Inggris. Sebelumnya yang cowok ini ditulis Thomas Schon," jelasnya.
Saat ini, Hadi melanjutkan, polisi masih fokus pada pencarian fakta-fakta di lapangan. Fakta itu antara lain, berupa sejumlah barang bukti ditemukan di lokasi kejadian dan tempat tinggal terduga tersangka menginap.
Pantauan di lokasi, sejumlah poster DPO yang sebelumnya ditempel dan dibagikan petugas kepolisian kini telah dicopot. Entah apa penyebab pencabutan poster-poster DPO tersebut.
Baca juga:
Polda Bali autopsi mayat Aipda Sudarsa yang tewas di Pantai Kuta
Kematian polisi di Pantai Kuta jadi perhatian serius Gubernur Bali
Kasus pembunuhan Aipda Sudarsa, 2 warga asing jadi buronan polisi
Anggota Polsek Kuta tewas akibat benda tumpul
Memburu pembunuh Aipda Wayan Sudarsa
Tak mau polisi bunuh istri terulang, Kapolres Depok beri wejangan
Psikolog duga Bripka Triono bunuh istri bukan karena kesal dimarahi
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh merasa kecewa dengan hasil seleksi polisi? Pemilik akun TikTok @mademerjaya7 sekaligus Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali beberapa waktu lalu mengungkap kekecewaan usai sang putra tak lolos seleksi polisi. "Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri," ungkapnya. "Mohon izin jenderal, anak saya mencari Bintara dari 2023 di Polda Bali, dengan niat yang sungguh-sungguh, anak saya ingin menggantikan saya untuk mengabdi menjadi polisi," sambungnya.
-
Mengapa wanita di Denpasar itu marah kepada kurir? Wanita itu tidak terima membayar Rp50.000 sesuai nominal yang tertera d paket. Dia merasa, harga yang dibeli lewat marketplace hanya Rp15.000.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.