Polisi Periksa Staf Dinkes Pagaralam Terkait Penemuan Alat Rapid Test di Sungai
"Ya, baru mengeluarkan surat interogasi. Baru orang yang menemukan dan dua orang dari Dinkes dipanggil,"
Penyidik Satreskrim Polres Pagaralam, Sumatera Selatan, mulai menyelidiki kasus temuan alat rapid tes bekas yang dibuang di sungai Desa Cawang Baru, Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam. Limbah medis termasuk alat tes Covid-19 semestinya dimusnahkan sesuai prosedur kesehatan.
Kasatreskrim Polres Pagaralam AKP Acep Yuli mengungkapkan, pihaknya telah menerbitkan surat interogasi terhadap beberapa orang dari instansi terkait. Pemeriksaan awal dilakukan terhadap orang yang menemukan dan staf Dinas Kesehatan Pagaralam.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
"Ya, baru mengeluarkan surat interogasi. Baru orang yang menemukan dan dua orang dari Dinkes dipanggil," ungkap Acep, Senin (19/10).
Menurut dia, pemeriksaan nantinya berlanjut pada pimpinan Dinkes dan Dinas Lingkungan Hidup Pagaralam. Hanya saja, penyidik masih bergantung pada perkembangan di lapangan.
"Nanti kita lihat dulu perkembangannya," kata dia.
Acep menyebut penyelidikan merupakan tindaklanjut dari beredarnya video penemuan di media sosial beberapa waktu lalu. Pihaknya memandang perlu kasus ini diselidiki untuk mengungkap unsur kesengajaan dan terjadi pelanggaran dalam kasus itu.
"Kita kan dapat dari media sosial, langsung dilakukan penyelidikan," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pagaralam Samsul Bahri menyayangkan penemuan limbah medis di sungai karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Terlebih sampah medis telah dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk dibuang ke tempat khusus.
"Seluruh limbah medis itu dikumpulkan di RSUD Basemah, selanjutnya RSUD dengan pihak ketiga mengangkut ke Jakarta dan memusnahkan di Jakarta sesuai lokasi dengan kerjasama," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam, Sumatera Selatan, geger dengan penemuan limbah rapid tes di sungai, Kamis (15/10). Bekas rapid tes dalam jumlah besar tersebut terbungkus dua kantong plastik kuning. Di dalamnya juga ada suntikan yang sudah terpakai.
Sekretaris Dinas Kesehatan Pagaralam Taswin mengungkapkan, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup sudah mengamankan limbah rapid tes yang sempat tersebar di media sosial. Dia mengaku masih dilakukan penyelidikan.
"Benar, ada penemuan limbah medis di sungai, sudah kami amankan," ungkap Taswin, Jumat (16/10).
Dari penyisiran di aliran sungai, pihaknya tak lagi menemukan barang serupa. Warga juga diimbau tidak terlalu khawatir karena kantor plastik tersebut dalam kondisi tertutup saat ditemukan.
"Aliran sungai itu sudah disisir, tidak ada lagi yang ditemukan," kata dia.
Dikatakan, dari bentuk disinyalir limbah itu berasal dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau klinik kesehatan. Sementara dari rumah sakit kecil kemungkinannya karena memiliki SOP dalam penanganan limbah medis.
(mdk/ray)