Polisi sebut petasan Jakmania disembunyikan di pakaian dalam wanita
"Dalam artian bisa terjadi mercon bisa dilempar dari luar. Karena GBK terbuka sekali," kata Kombes Dwi.
Suporter Persija Jakarta bertindak anarkis saat tim kesayangan mereka tertinggal dari Sriwijaya FC. Kerusuhan akhirnya pecah di Stadion Gelora Bung Karno. Sejumlah polisi menjadi korban.
Para Jakmania menyerang polisi dengan menggunakan batu dan benda tumpul. Mereka juga membawa masuk petasan yang seharusnya dilarang dalam setiap pertandingan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono meminta tidak menyalahkan petugas dalam kejadian tersebut. Menurutnya, selama ini petugas sudah berupaya semaksimal mungkin, mulai dari razia Ditlantas, sortir pelanggaran bawa senjata tajam dan petasan.
"Kita lakukan sweeping di pintu masuk, penggeledahan, tapi kenyataannya masih saja terjadi mereka bawa mercon. Ini bahan evaluasi kami, dan ini bisa dimasukan dari luar atau lewat bawaan wanita kan perempuan banyak keterbatasan, bisa dimasukan ke pakaian dalam karena terbatas pemeriksaan kita," jelasnya saat jumpa pers, Minggu (26/6).
Menurutnya, dengan luasnya stadion semua kemungkinan bisa terjadi. "Dalam artian bisa terjadi mercon bisa dilempar dari luar. Karena GBK terbuka sekali. Selama ini selalu kita dapat lemparan dari lantai 2 itu," katanya.
Kerusuhan itu berawal, lanjutnya, karena ada penonton yang melompati pagar. Kita halau kemudian terjadi perusakan pagar di tribun 13 dan 14. "Mereka menjebol pagar tribun dan melompat lapangan, itu yang terjadi. Bukan kita tidak antisipasi, kita antisipasi pasukan kita di dalam," imbuhnya.
Lalu bagaimana antisipasi ke depan agar kejadian seperti ini tak terulang? "Yang jelas sudah jadi Anev pimpinan. Dan kita sudah konsolidasi. Kita sudah sampaikan ke PSS. Senin akan sidang darurat untuk menentukan sanksi ke Persija. Kita dukung dan dorong. Karena ini kejadian serius dan tidak akan kita tolerir," tegasnya.