Polisi Sebut Sejumlah Aksi Mahasiswa Disusupi Kelompok JAD dan Anarco
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kedua kelompok tersebut bercampur dengan peserta aksi. Mereka memprovokasi massa agar terjadi kericuhan. Keterlibatan mereka berhasil diungkap Polda Sumut, Polda Jabar dan Polda Metro Jaya.
Polisi mengantongi sejumlah kelompok yang menyusup saat unjuk rasa penolakan RUU KUHP dan Undang-Undang KPK yang berujung ricuh di sejumlah wilayah Indonesia. Mereka adalah kelompok Anarko dan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kedua kelompok tersebut bercampur dengan peserta aksi. Mereka memprovokasi massa agar terjadi kericuhan. Keterlibatan mereka berhasil diungkap Polda Sumut, Polda Jabar dan Polda Metro Jaya.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
-
Apa tugas khusus yang diberikan Prabowo kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
"Polda Sumut menangkap RSL, terduga teroris JAD Sumut. Namanya juga telah dimasukan ke Daftar Pencarian Orang (DPO). Demikian juga di Polda Jabar ada empat tersangka yang dicurigai kelompok Anarko. Mereka memprovokasi massa bertindak anarkis. Sementara Polda Metro Jaya menemukan simbol-simbol Anarco," katanya di Mabes Polri, Kamis (26/9)
Dia merinci, para pelaku kerusuhan yang ditangkap. Diawali dari Polda Sumut meringkus 56 pelaku, dimana 40 diantaranya ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan, 15 orang lainnya dipulangkan. Selanjutnya Polda Sulsel menangkap 207 orang diduga sebagai perusuh. Dan kini dua orang diantaranya telah menyandang status tersangka yakni MK dan AM.
Kemudian Polda Jabar mencokok 35 orang. Empat ditetapkan sebagai tersangka. Sisanya 31 orang dipulangkan. Sementara itu, Polda Jateng menangkap empat orang pelaku. Seluruhnya telah berstatus tersangka. Terakhir Polda Metro Jaya menangkap 94 orang. Dari total itu, 49 orang ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari 49 tersangka itu ada 12 masih anak-anak. Nanti dilakukan diversi proses hukumnya," ujar Dedi.
Dedi menjelaskan, unjuk rasa yang terjadi di beberapa wilayah ditunggangi perusuh yang sengaja memprovokasi mahasiswa dan masyarakat bertindak anarkis. Makanya Polri akan mencari dalang kerusuhannya.
"Semua itu akan dikoneksikan dari Polda Polda ini dicek hasil pemeriksaannya apakah para tersangka ini juga memiliki keterkaitan dengan kejadian dibeberapa wilayah untuk menentukan siapa master mind dari kerusuhan ini," tutupnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Wiranto Ungkap akan Ada Gelombang Baru Libatkan Islam Radikal Buat Kekacauan
Tudingan Demo Mahasiswa untuk Jatuhkan Jokowi Dinilai Berlebihan
Minta Bertemu Anggota Dewan, Mahasiswa Lempari Gedung DPRD Jatim Pakai Botol
Merancang Demo Rusuh, Membenturkan Anggota TNI dan Polri
Mengecam Arogansi Aparat ke Jurnalis Saat Demo di DPR
Kapolri Tegaskan Perusuh Demo Bukan Mahasiswa, Pola Persis Kerusuhan 23 Mei
Wiranto soal Demo Rusuh: Tujuan Akhirnya Gagalkan Pelantikan Presiden Terpilih