Polisi selidiki kematian mahasiswa Amikom saat diksar mapala
Kapolsek Depok Barat, Kompol Sukirin Haryanto mengatakan, pihaknya akan memanggil panitia dan kampus Amikom sebagai langkah awal penyelidikan. Hari ini, dia mengungkapkan, pihaknya telah menghubungi panitia diksar.
Kepolisian akan melakukan penyelidikan terkait meninggalnya Dwi Aprilianda (18) mahasiswa Amikom saat mengikuti diksar Mapala di Jembatan Babarsari, Depok, Sleman. Polisi akan memeriksa pihak panitia kegiatan dan kampus Amikom Yogyakarta untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Depok Barat, Kompol Sukirin Haryanto mengatakan, pihaknya akan memanggil panitia dan kampus Amikom sebagai langkah awal penyelidikan. Hari ini, dia mengungkapkan, pihaknya telah menghubungi panitia diksar.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Kenapa para pendaki itu tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Di mana letak Gunung Papandayan? Gunung Papandayan sendiri memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut, dan terletak persis di Kecamatan Cisurupan.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Kenapa Mbok Yem enggan turun gunung? Enggan Turun GunungBeredar kabar Mbok Yem turun gunung akibat peristiwa ini. Namun, faktanya Mbok Yem enggan dievakuasi. Pemilik warung tertinggi di Indonesia ini dan 3 anggota keluarganya masih berada di puncak Lawu.
"Anggota saya telah menghubungi panitia. Minta agar ada salah satu yang membuat laporan resmi (kematian Dwi). Sebab baik pihak keluarga dan kampus belum membuat laporan resmi," katanya saat dihubungi, Jumat (2/2).
Dia menerangkan, pihaknya telah melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Sebab, lanjut Sukirin, TKP ada di perbatasan wilayah Polsek Depok Timur dengan Polsek Depok Barat.
"Ternyata memang perbatasan. Tetapi masuk ke wilayah hukum kita (Polsek Depok Barat)," urai Sukirin.
Sebelumnya, Wakil Rektor III Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi mengatakan akan melakukan investigasi terkait meninggalnya Dwi saat mengikuti kegiatan mapala. Evaluasi internal, sambung Fauzi juga akan dilakukan terhadap kegiatan mapala.
"Kegiatan mapala (diksar) itu resmi. Sudah mendapatkan izin dari kampus. Sehingga kampus juga bertanggung jawab. Biaya rumah sakit, santunan, asuransi, dari kampus ada, kita bertanggung jawab. Kita juga sudah berkomunikasi dengan keluarga korban," imbuh Fauzi saat dihubungi Kamis (1/2) malam.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Dwi meninggal dunia saat mengikuti diksar mapala. Dwi sempat mendapatkan pertolongan pertama dan setelahnya dilarikan ke RS Hermina.
Sayangnya, setelah sempat dirawat di RS Hermina, mahasiswa jurusan D3 Teknik Informasi ini pun menghembuskan napas terakhir pada Rabu (31/1). Oleh pihak keluarga jenazah Dwi dimakamkan di TPU Sambilegi, Kamis (1/2).
Baca juga:
Diduga kelelahan, Mapala Amikom tewas saat rapling
Mahasiswa Amikom yang tewas usai Diksar Mapala bercita-cita jadi tentara
Sebelum berangkat diksar, mahasiswa Amikom yang meninggal minta foto bareng ibu
Tanpa kantongi pasport, dua WN Australia nekat daki Gunung Agung
Dua hari tersesat, seorang pendaki Gunung Merapi akhirnya ditemukan