Polisi: Pengakuan Korban Tidak Ada Penganiayaan Alat Vital
Mencuat dugaan, pengeroyokan yang dilakukan siswi SMA di Pontianak dan terjadi akhir Maret 2019 lalu itu, dipicu masalah asmara korban, dengan seorang cowok.
Polisi masih berupaya mendalami motif sebenarnya pengeroyokan terhadap ABZ (15), seorang siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat. Bahwa motifnya terkait masalah asmara, masih sebatas dugaan. Pun demikian, polisi memastikan tidak ada penganiayaan alat vital korban.
Mencuat dugaan, pengeroyokan yang dilakukan siswi SMA di Pontianak dan terjadi akhir Maret 2019 lalu itu, dipicu masalah asmara korban, dengan seorang cowok.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Apa yang dimaksud dengan Jaranan Pegon? Jaranan Pegon merupakan jaranan tradisional yang gerakannya lebih lemah lembut dibandingkan Jaranan Jawa dan Jaranan Sentherewe.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
"Motifnya belum bisa kita tahu. Karena korban ini masih dirawat di rumah sakit. Yang ada itu, baru dugaan-dugaan ya," kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Husni Ramli, kepada merdeka.com, Selasa (9/4).
Polisi juga menepis kabar, di tengah aksi pengeroyokan, para pelaku juga menganiaya alat vital korban. "Kalau keterangan korban, saat interogasi awal di Polsek (Pontianak) Selatan, itu tidak ada," ujar Husni.
"Kami pastikan, sementara ini, dari keterangan awal korban, itu (penganiayaan alat vital korban oleh pelaku pengeroyokan) tidak ada," tambah Husni.
Selain itu, Husni juga meluruskan kabar yang beredar di media sosial, korban dikeroyok 12 siswi SMA. "Di Medsos, 12 pelaku itu tidak ada. Dalam keterangan korban, cuma 3 orang. Tapi, kita pasti akan meminta keterangan tambahan korban, kita tunggu kondisinya membaik," terang Husni.
Masih dijelaskan Husni, kepolisian sendiri, dalam hal ini tim unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polresta Pontianak, belum mengetahui pasti penyakit diderita korban. "Kita tidak tahu korban sakitnya apa," ungkap Husni.
"Karena, korban membuat aduan di Polsek Selatan, 7 hari setelah kejadian. Kemudian dirawat, setelah dari Polsek. Jadi, seminggu setelah kejadian, korban baru dirawat. Maka dari itu, kita minta rekam medis untuk penyelidikan. Sakit apa sih korban ini," tutup Husni.
Baca juga:
Kronologi Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12 Pelajar SMA
Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12 Siswi SMA
Saling Ejek di Facebook, Siswa SMA di Lebak Dikeroyok Temannya
Pulang Kampanye, Massa Kejar Warga yang Memfoto dan Keroyok TNI
Pelaku Pengeroyokan Pekerja Berkaos Jokowi Diduga Berasal dari DIY