Polisi Tegaskan Pesan Berantai Jakarta Lockdown 12 Februari Hoaks!
Argo mengatakan broadcast bisa dibilang menyampaikan informasi yang ringan. Tapi isinya bisa memicu kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
Beredar sebuah pesan singkat yang menyebut Jakarta akan memberlakukan kebijakan Lockdown pada 12 Februari 2021. Polisi menyatakan informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
"Tadi dapat informasi dari Kemenkes bahwa ada broadcast 'Bahwa baru saja diumumkan Pak Jokowi mulai 12 Feb Jumat jam 8 sampai senin pagi Jakarta lockdown total. Ini adalah tidak benar, broadcast ini adalah salah," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono, Jumat (5/2).
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Mengapa video di Youtube yang menampilkan Erick Thohir dan DPR RI dikatakan Hoaks? Dari awal hingga akhir video tidak ada pembahasan soal Erick Thohir dan DPR sepakat untuk membongkar kasus-kasus dari Presiden jOkowi. Sehingga narasi tersebut adalah hoaks dan tidak dapat dibuktikan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bantuan sosial apa yang dikatakan sebagai hoaks? Itu hoaks dan tidak benar, kami di lembaga BP2MI tidak pernah mengeluarkan program bantuan sosial kepada Pekerja Migran Indonesia seperti informasi yang beredar," kata Wahyuningrum atau yang akrab disapa Yayuk, dikutip dari situs bp2mi.go.id, Senin (4/12).
Argo mengatakan broadcast bisa dibilang menyampaikan informasi yang ringan. Tapi isinya bisa memicu kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
"Broadcast yang tidak benar, akan berdampak negatif bagi siapa saja. Memang kontennya biasa saja, tapi isinya bisa menghasut, bisa membuat fitnah. Kemudian, akan menyasar kemana? Yang disasar adalah emosi masyarakat. Yang bisa menimbulkan opini negatif dan kegaduhan masyarakat dan disintegrasi bangsa," papar dia.
Berikut isi pesan berantai hoaks yang beredar:
'Perhatian sudah lihat atau nonton TV belum? Baru saja diumumkan oleh Jokowi bahwa mulai tanggal 12 Februari 2021 hari Jumat jam 20.00 malam sampai 15 hari, Senin pagi jam 05.00 Jakarta lockdown total tidak boleh keluar rumah sama sekali, toko semua restoran tutup, semua harus diam di rumah harus sedia bahan makanan untuk makan, untuk masak di rumah dan jangan keluar rumah karena akan ditangkap langsung di swab, didenda besar sekali. Stay at home'
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Anies Baswedan: DKI Tak Terapkan Kebijakan Lockdown di Akhir Pekan, PPKM Diperpanjang
Anies Pilih Perpanjang PSBB Ketimbang Lockdown di Akhir Pekan
Wagub DKI Pastikan Tak Ada Lockdown saat Akhir Pekan
Satgas: PPKM Harus Berskala Mikro Sampai Tingkat Desa untuk Tekan Laju Covid-19
DPRD Minta Pemprov DKI Mitigasi Dampak di Masyarakat Terkait Lockdown Akhir Pekan
Mulai Selasa 9 Februari, Operasional Angkutan Umum DKI Masa PSBB Sampai Jam 9 Malam