Polisi Temukan Luka pada Dada dan Tangan Mayat Tanpa Identitas di Buleleng
Polisi mulai menemukan titik terang terkait kasus penemuan mayat tanpa identitas di Pantai Pelisan, Kabupaten Buleleng, Bali, Rabu (13/1). Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara medis, mayat tersebut diketahui adalah ras mongoloid atau asia.
Polisi mulai menemukan titik terang terkait kasus penemuan mayat tanpa identitas di Pantai Pelisan, Kabupaten Buleleng, Bali, Rabu (13/1). Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara medis, mayat tersebut diketahui adalah ras mongoloid atau asia.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya menerangkan, hasil sementara pemeriksaan medis, mayat laki-laki berusia diperkirakan 20 hingga 65 tahun.
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Mengapa Denpasar menampilkan tarian di Semarang? Ini tentu menjadi kesempatan kami untuk bisa mempromosikan budaya Bali agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat secara luas," ungkap Jaya Negara.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
"Ras mongoloid, panjang tubuh -/+ 145 cm. Ditemukan luka lecet tekan pada dada dan memar pada kedua belah tangan akibat kekerasan benda tumpul," kata Sumarjaya saat dikonfirmasi, Kamis (14/1).
Selain itu, di jenazah tersebut telah terjadi proses adiposera atau pelemakan di seluruh tubuh. "Sebab kematian tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan bedah mayat. Waktu kematian diperkirakan antara 4 hari (atau) 3 bulan sebelum waktu pemeriksaan," ujar Sumarjaya.
Ia juga menyebutkan, bahwa untuk identitas mayat pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Identitas belum diketahui dan masih penyelidikan. Kekerasan benda tumpul itu hasil medis dan masih perlu diselidiki benda tumpul apa. Untuk kasusnya masih diselidiki apakah peristiwa pidana atau hal lain," ujar Sumarjaya.
Mayat yang ditemukan mengambang di pinggir laut itu dengan ciri-ciri tanpa mengenakan pakaian. Diduga mayat tersebut sudah lama berada di laut.
Sementara, dari keterangan saksi Gede Nantayasa (48) yang merupakan nelayan, saat itu sekitar pukul 10.00 Wita saksi sedang memperbaiki jukung dan kemudian saksi bernama Gede Surasta (53) sedang memungut kayu bakar. Kemudian, mencium bau menyengat dan dikira bangkai sapi di tumpukan sampah laut.
Baca juga:
Kopaska Temukan Nelayan Tewas di Perairan saat Operasi Pencarian Sriwijaya Air
Dikira Bangkai Sapi, Mayat tanpa Identitas Ditemukan di Pantai Pelisan Bali
Seorang Wanita Ditemukan Tewas Mengenaskan, Parang masih Menancap di Perut
Mayat Tanpa Kepala Gegerkan Warga Oeekam di Kabupaten TTS NTT
Polisi Tembak Pembunuh Perempuan Hamil di Medan
Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Mayat Pria Terbakar di Ulujami