Polres Jembrana tangkap muncikari penjual ABG lewat BBM
Untuk para gadis yang dijualnya, AR mematok harga mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu untuk sekali kencan.
Polres Jembrana mengambil langkah cepat terhadap maraknya anak baru gede (ABG) yang dijadikan pekerja seks komersil (PSK) lewat BlackBerry Messenger (BBM). Hasilnya seorang muncikari penyalur ABG lewat BBM diamankan.
Muncikari, AR (18), asal Desa Yehkuning, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali yang diketahui remaja putus sekolah tersebut ditangkap polisi Rabu (30/3) pukul 18.00 WITA di salah satu hotel saat sedang mengantar seorang gadis yang akan dijual kepada pelanggannya.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa profesi Jeanne? Inilah potret Jeanne, mantan istri Ardhito yang menjadi sorotan publik karena profesi sebagai model yang terkenal.
-
Apa saja jenis wisata yang ditawarkan di Jepara? Jepara memiliki kekayaan berupa kerajinan kayu yang sangat terkenal di Indonesia. Selain itu, Jepara juga memiliki destinasi wisata alam yang sangat indah, terutama pantainya.Jepara juga memiliki torehan sejarah yang panjang, karena menjadi tempat lahir pahlawan nasional Indonesia yaitu R.A. Kartini.
-
Bagaimana cara pantun jenaka menghibur? Pantun jenaka yang sangat lucu akan menghibur hari-hari Anda yang penuh pikiran.
-
Di mana Jenang Gempol Bu Tum berjualan? Dilansir dari Jogjakota.go.id, salah satu penjual jenang gempol yang masih bertahan dan eksis adalah Jenang Gempol Bu Tum yang berlokasi di Pasar Pathuk Yogyakarta.
Penangkapan AR ini berawal dari penyamaran anggota Reskrim Polres Jembrana yang berpura-pura sebagai pemesan ABG untuk diajak kencan.
AR ini disebut-sebut telah lama menekuni bisnis lendir tersebut melalui BBM dan memiliki banyak anak buah atau gadis panggilan yang sebagian besar anak di bawah umur. Untuk para gadis yang dijualnya, AR mematok harga mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu untuk sekali kencan. Sementara AR mendapat imbalan antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu untuk sekali kencan.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra dikonfirmasi melalui ponselnya membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya saat ini muncikari dan satu orang gadis panggilan yang dijual oleh AR telah diamankan di Polres Jembrana untuk proses lebih lanjut.
"Kita masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap muncikari tersebut. Termasuk kita masih mengembangkan kasusnya. Perkembangannya nanti akan kami sampaikan," terang Sudarma Putra.