Polres Tangsel sebut penusuk wajah Ahmad Fauzan disembunyikan keluarga
Sebelumnya Polres Tangerang Selatan telah memeriksa 16 pelajar dari dua sekolah Bhipuri dan Sasmita Jaya, terkait kasus tawuran tersebut.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan menegaskan pelaku penusukan terhadap Ahmad Fauzan (18) korban tewas yang terlibat tawuran pada Selasa 28 Juli 2018 lalu di Jalan Raya Puspiptek, kecamatan Setu, kota Tangerang Selatan. Bukanlah dari sekolah Bhipuri.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi pelajar peserta tawuran. Didapati identitas pelaku yang hingga saat ini masih buron.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dimaksud dengan tawakal? Tawakal adalah merelakan sepenuhnya segala sesuatu yang kamu cintai, namun dengan keyakinan bahwa Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Kapan Wali Kota Tarakan memimpin Kegiatan Jumpa Pagi? Wali Kota Tarakan Khairul Memimpin Kegiatan Jumpa Pagi Pemerintah Kota Tarakan, Selasa (12/9).
"Pelaku masih buron, sudah kami DPO-kan. Saya pastikan pelaku bukan dari dua sekolah tersebut," terang Ferdy, Rabu (8/8) di konfirmasi.
Sebelumnya Polres Tangerang Selatan telah memeriksa 16 pelajar dari dua sekolah Bhipuri dan Sasmita Jaya, terkait kasus tawuran tersebut.
"Setelah kami mintai keterangan, kami dapati identitas pelaku yang saat ini masih bersembunyi. Pelaku bukan dari sekolah Bhipuri, nanti akan kita ungkap setelah tertangkap mohon bersabar, karena kami masih bekerja," terangnya.
Senjata tajam disembunyikan di warung
Lebih jauh, Ferdy mengatakan sejumlah senjata tajam yang dipakai pelajar saat tawuran disembunyikan di sebuah warung.
"Pengakuan mereka (disimpan di warung), tapi ini kita sisir ini, jadi masukan kita jadi fokus nggak cuman ke anak-anak, tapi tempat biasa mereka nongkrong. Dari saksi 16 orang dititipkan di tempat nongkrong. Jadi sekolah nggak bawa," ujar Ferdy.
Namun, polisi tetap fokus kepada pelaku utama karena tengah disembunyikan oleh keluarga, untuk pemilik warung belum diputuskan apakah kena sanksi atau tidak.
"Kita udah tahu, cuma orangnya disembunyikan oleh pihak keluarga. Dari gambar kita udah tahu. Ini masalah waktu (penangkapannya). Kita fokus ke pelaku utama," ujarnya.
Tawuran tersebut, lanjut Ferdy, terjadi secara spontan.
"Keterangan saksi nggak sengaja ketemu. Jadi dua kelompok ketemu dan terjadi lah (tawuran). SMK Bipuri sama Sasmita memang sudah turun temurun itu. History begitu."
Baca juga:
Teman sekolah ikut antarkan jasad Ahmad Fauzan ke TPU Pedurenan
Korban tawuran pelajar di Tangerang dimakamkan hari ini
3 Kali operasi, siswa SMK tertusuk pedang saat tawuran di Tangsel meninggal dunia
Kapolres Tangsel minta keluarga serahkan pelaku penusukan saat tawuran
Pelajar tertusuk pedang saat tawuran masih diobservasi usai 3 kali operasi wajah
Diajak senior, Anak SD di Depok bawa batu dan nyaris tawuran