Polri dan TNI siap di garis depan bebaskan WNI disandera Abu Sayyaf
"Soal uang tebusan, dialog terus dilakukan pemerintah yang punya kapasitas."
Kepolisian Republik Indonesia terus melakukan koordinasi dengan TNI dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait upaya pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf.
Kabag Penum Mabes Polri Kombes Suharsono menegaskan Polri bersama dengan TNI siap berdiri di garis depan jika memang Filipina meminta bantuan personil untuk menyelamatkan 10 WNI dari kelompok militan tersebut.
"Kita sudah lakukan koordinasi bersama-sama dengan TNI dan Kementerian lain di bawah arahan Kemenlu," ujar Suharsono di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/3).
"Kita sudah siap semua di garis depan, itu kalau Filipina membutuhkan bantuan kita," tegasnya.
Selain itu, Suharsono mengatakan pemerintah juga terus berdialog dengan pihak-pihak terkait perihal uang yang diminta oleh kelomkok Abu Sayyaf tersebut.
"Soal uang tebusan, dialog terus dilakukan pemerintah yang punya kapasitas," pungkas Suharsono.
Sebelumnya, sepuluh WNI awak kapal pandhu brahma 12 disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina. Abu Sayyaf meminta tebusan 50 juta peso atau setara Rp 14,2 miliar dengan tenggat waktu pada 31 Maret 2016. Namun, tenggat waktu itu diperpanjang sampai 8 April 2016.
Baca juga:
Empat strategi pemerintah selamatkan WNI disandera Abu Sayyaf
Tiga batalion militer Filipina kepung wilayah WNI disekap Abu Sayyaf
Kemlu utus 2 pendamping untuk keluarga 10 WNI sandera Abu Sayyaf
Orang tua berharap Wawan bisa selamat dari cengkeraman Abu Sayyaf
Bupati Klaten kunjungi keluarga Bayu Oktavianto
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.