Polri Kembali Amankan Pimpinan Khilafatul Muslimin di Cirebon
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menerangkan, penangkapan AZ berhubungan dengan siar khilafah yang dilakukan oleh Organisasi Khilafatul Muslimin.
Polri kembali menindak sejumlah pimpinan Organisasi Khilafatul Muslimin. Kali ini, pimpinan Khilafatul Muslimin wilayah Cirebon Raya berinisial AZ ditangkap.
"Iya, Polres Brebes yang amankan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (9/6).
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Apa itu doa Kafaratul Majelis? Doa kafaratul majelis adalah doa yang dibaca setelah selesai majelis atau pertemuan, baik itu pertemuan yang bersifat keagamaan maupun pertemuan yang bersifat dunia.
-
Kapan doa Kafaratul Majelis dibaca? Doa kafaratul majelis adalah doa yang dibaca setelah seseorang merasa bersalah atas percakapan atau kesalahan yang dilakukan saat berada dalam suatu majelis atau pertemuan.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
Terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menerangkan, penangkapan AZ berhubungan dengan siar khilafah yang dilakukan oleh Organisasi Khilafatul Muslimin.
Dia menerangkan, pengikut Organisasi Khilafatul Muslimin beberapa waktu lalu melakukan konvoi. Konvoi tidak hanya di Cawang Jaktim, tapi juga di Cirebon, serta Surabaya.
"Yang mana bukan hanya konvoi nya saja, tapi dalam konvoi itu menyebarkan brosur dan sebaran sebaran nya yang merupakan ajakan-ajakan kepada masyarakat untuk mengikuti Khilafatul Muslimin," ujarnya.
Sebelumnya, Polri juga menangkap pimpinan tertinggi Organisasi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja di Bandar Lampung pada Selasa, 7 Juni 2022. Selain Abdul, turut ditangkap tiga orang lain GZ, DS dan AS di Jawa Tengah (Jateng).
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa, modus yang mereka lakukan di Jawa Tengah yakni menyelenggarakan kegiatan konvoi kendaraan roda dua dan melakukan penyebaran pamflet atau selembaran berupa maklumat serta nasehat dan imbauan.
"Yang diduga memuat berita bohong atau belum pasti yang menyebabkan keonaran di masyarakat serta berpotensi makar," kata dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6).
Dedi menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu 29 Januari 2022 di jalan Desa Keboledan, Wanasari, Brebes. Dalam konvoi itu ada kurang lebih 40 orang dengan menggunakan sepeda motor kurang lebih 20 sepeda motor.
"Diketahui bahwa konvoi tersebut membagikan brosur atau selebaran tentang ajakan kepada umat Islam khususnya kabupaten Brebes untuk mengikuti ideologi khilafah," ucap dia.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/fik)