Polri usut jaringan AKBP Hartono, polisi ditangkap di bandara bawa sabu
AKBP Hartono juga telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba. Bahkan Polri telah mencopot perwira menengah tersebut dari jabatannya di Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat.
Polri tengah mengusut kasus kepemilikan sabu Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat AKBP Hartono yang ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu 28 Juli lalu. Dia diduga membawa sabu seberat 23,8 gram.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, Hartono masih diperiksa intensif di Divisi Propam Polri.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
Selain kode etik, Polri juga memroses pidana oknum perwira menengah tersebut. Termasuk kemungkinan keterlibatannya dengan jaringan narkoba di Jakarta.
"Sedang kami dalami motif, keterkaitannya, bahkan apakah yang bersangkutan terlibat jaringan apapun," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/7).
AKBP Hartono juga telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba. Bahkan Polri telah mencopot perwira menengah tersebut dari jabatannya di Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat.
"Ini adalah simbol ketegasan Polri pada oknum anggotanya yang melakukan pelanggaran disiplin, pelanggaran kode etik profesi, apalagi perbuatan melawan hukum, padahal yang bersangkutan penegak hukum," tutur Iqbal.
Tak hanya itu, karir AKBP Hartono di Polri juga terancam berakhir. Iqbal tak menutup kemungkinan institusinya bakal memecat Hartono.
"Bisa jadi dipecat. Tapi proses pidananya tetap berjalan. Jadi tindakan tegas ini adalah salah satu upaya Polri perbaiki SDM yang ada di institusi kami," Iqbal menandaskan.
Sebelumnya, Hartono diamankan petugas aviation security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu seberat 23,8 gram. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 28 Juli 2018 sekitar pukul 6.20.
Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1855/VII/KEP/2018, AKBP Hartono dimutasi menjadi Pamen Yanma Polri dalam rangka pemeriksaan. Surat pencopotan itu ditandatangani pada 28 Juli 2018.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Kapolda Kalbar copot Wadir Narkoba tepergok bawa sabu di bandara
Kapolda Kalbar akan tindak tegas Wadir Narkoba yang bawa sabu
Wadir Narkoba Polda Kalbar diamankan di Bandara Soetta, diduga bawa sabu
Lagi asyik pesta narkoba, anggota Brimob dan TNI diciduk di Padang Panjang
Miliki ratusan pil ekstasi, polisi di Binjai diciduk TNI