Polwan Berpangkat Bripda Ditangkap Densus 88, Diduga Terkait Terorisme
Asep menyebut, Nesti dibekuk di Solo pada Jumat 27 September 2019 kemarin. Polwan berpangkat Bripda itu diduga terlibat dengan jaringan terorisme Wawan Wicaksono yang ditangkap di Salatiga, Jawa Tengah, pada hari yang sama.
Seorang wanita berinisial NOS atau Nesti ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri terkait terorisme. Diketahui NOS juga berdinas sebagai polisi wanita alias polwan.
"Sedang dilakukan pemeriksaan dan pendalaman oleh Densus 88. Sementara ini dia diduga terpapar kepada paham-paham radikalisme dari ISIS tapi masih juga didalami," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (3/10).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
Asep menyebut, Nesti dibekuk di Solo pada Jumat 27 September 2019 kemarin. Polwan berpangkat Bripda itu diduga terlibat dengan jaringan terorisme Wawan Wicaksono yang ditangkap di Salatiga, Jawa Tengah, pada hari yang sama.
Nesti sebelumnya ternyata juga pernah ditangkap di Surabaya, Jawa Timur, lantaran meninggalkan tugas. Dia menggunakan identitas palsu dalam penerbangannya dari Ternate ke Surabaya.
"Nanti akan direkomendasikan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat)," kata Asep.
Seperti diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror dilaporkan menangkap terduga teroris di Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada Jumat petang, 27 September 2019. Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono ketika dikonfirmasi membenarkan penindakan yang dilakukan Densus di wilayahnya itu.
"Benar ada yang diamankan, namun kami sifatnya hanya membantu pengamanan," kata Gatot tanpa menjelaskan lebih detail tentang peristiwa tersebut. Demikian seperti dilansir dari Antara.
Penangkapan dilakukan di sekitar kawasan Perum Argotunggal, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga. Ketua RT 04/ RW 07, Argomulyo, Kota Salatiga, Efri Yulistio juga membenarkan penindakan yang dilakukan petugas Densus 88 di wilayahnya.
"Ada yang ditembak kakinya, mungkin dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Semarang," ucap Efri.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Jaringan JAD dan MIT di Sulteng
Polisi Periksa Dosen IPB Terkait Dugaan Kepemilikan Bahan Peledak
IPB Tegaskan Aktivitas Dosen AB yang Ditangkap Polisi Tak Ada Kaitan Dengan Kampus
Rektor IPB akan Jenguk Dosen yang Ditangkap atas Dugaan Kepemilikan Bahan Peledak
Rumah Dosen IPB Digaris Polisi, Diduga Terlibat Kepemilikan Bahan Peledak
Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Salatiga
Densus 88 Endus Demo di DPRD Sulawesi Tenggara Disusupi Kelompok JAD