Ponpes Ngruki Klaim Tak Terkait Pemimpin Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo menyatakan tidak terkait dengan Abdul Qadir Hasan Baraja, yang ditangkap Direkrorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Selasa (7/6). Sosok pemimpin Khilafatul Muslimin itu bukanlah pendiri ponpes di selatan Kota Solo itu.
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo menyatakan tidak terkait dengan Abdul Qadir Hasan Baraja, yang ditangkap Direkrorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Selasa (7/6). Sosok pemimpin Khilafatul Muslimin itu bukanlah pendiri ponpes di selatan Kota Solo itu.
Direktur Utama Ponpes Al Mukmin Ustaz Yahya menyatakan, sosok yang ditangkap polisi adalah orang yang berbeda dengan pendiri pondok pesantren itu. "Dari namanya saja sudah beda lho. Yang di sini Ustaz Abdullah Baraja. Cuma nama marganya sama, Baraja. Yang ini sudah meninggal, kalau yang ini masih," ujar Yahya saat konferensi pers di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Rabu (8/6).
-
Apa yang dilakukan K.H. Abbas Abdul Jamil di Pondok Pesantren Buntet? Selama memimpin Pondok Pesantren Buntet, Kiai Abbas (sapaannya) terus menyampaikan semangat nasionalisme kepada para santri yang ia asuh. Ia yakin, kekuatan santri yang jumlahnya tidak sedikit mampu menumbangkan bangsa penjajah yang sewenang-wenang di Indonesia.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Siapa yang dicabuli oleh pengasuh pondok pesantren? Pengasuh pondok pesantren itu berinisial BN. Dari enam santriwati yang dicabuli, beberapa di antaranya bahkan diminta untuk melayani kebutuhan biologisnya.
-
Siapa pendiri Pondok Pesantren Langitan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Apa yang diajarkan oleh Syeikh Musthafa kepada santri di pondok pesantren? Dengan jiwa pedagangnya yang begitu tinggi, Syeikh Musthafa juga mengajarkan soal pengusaha, pedagang, dan petani. Uniknya, ajaran dan pendekatannya ini sangatlah jauh berbeda ketimbang ponpes atau ulama-ulama lainnya.
Yahya menyebut, Abdul Qadir Hasan Baraja yang ditangkap Polda Metro Jaya tidak memiliki kaitan sama sekali dengan Ponpes Al Mukmin.
"Jadi kalau kemudian dikatakan pendiri, kami nggak menerima, kami sangat tersinggung. Karena bapak-bapak pendiri kami bukan itu. Ustaz Abdullah Baraja sudah meninggal sejak tahun 2007," jelasnya.
Tak Ada Kaitan dengan Abu Bakar Baasyir
Yahya tak memungkiri Abdullah Baraja juga menjadi bagian dari pendiri Ponpes Al Mukmin. Semasa hidup, dia merupakan pengusaha batik. Setelah meninggal, sejumlah aset pria asli Solo itu diwakafkan ke Ponpes Al Mukmin.
"Abdul Qadir Hasan Baraja itu sampai sekarang belum pernah mengajar di sini. Dari sejak menjadi santri sampai sekarang, saya belum pernah ketemu," tandasnya.
Yahya juga menegaskan, tidak ada kaitan antara Abu Bakar Ba'asyir dengan organisasi Khilafatul Muslimin yang dipimpin Abdul Qadir Hasan Baraja.
"Kami meminta untuk meralat dan mencabut pernyataan di media, atas beredarnya berita yang mengaitkan antara penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja dengan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki," jelasnya.
Berharap Tidak Terulang
Pihaknya juga berharap ada akurasi data agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari, serta menghindari hal-hal yang berpotensi membuat gaduh dan berpolemik di masyarakat maupun di media sosial.
Sebelumnya diberitakan, personel Direkrorat Reserse Kriminal Umum (Dit Krimum) Polda Metro Jaya menangkap Abdul Qadir Hasan Baraja. Dia ditengarai sebagai salah satu pemimpin sekaligus pendiri Khilafatul Muslimin.
"Ya betul, Polda Metro Jaya menangkap pimpinan Khilafatul Muslimin atas nama Abdul Qadir Baraja," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dihubungi, Selasa (7/6).
Zulpan menyebut Abdul Qadir Baraja ditangkap di wilayah Lampung. Namun Zulpan belum bisa membeberkan secara rinci atas tangkapan itu. Saat ini, polisi sedang membawa Abdul Qadir Baraja dari Lampung ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa atau diproses lebih lanjut.
(mdk/yan)