Pria di Bali Bunuh Pria yang Goda dan Ajak Istrinya Berhubungan Intim
Motifnya yang diketahui bahwa pelaku ini cemburu, karena korban yang bernama Karmiadi, ingin mengajak istri pelaku untuk berhubungan intim
Satuan Reserse Kriminal Polres Badung menangkap pelaku pembunuhan berencana. Diketahui berinisial M (44). Pembunuhan terjadi pada Sabtu (20/3) pukul 16.00 WITA di sekitar area Muding Indah, Kabupaten Badung, Bali.
"Motifnya yang diketahui bahwa pelaku ini cemburu, karena korban yang bernama Karmiadi, ingin mengajak istri pelaku untuk berhubungan intim," kata Kasubag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Oka Bawa saat dihubungi dari Denpasar, Bali, Minggu (21/3). Seperti dilansir Antara.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
-
Dimana pementasan budaya Kota Denpasar berlangsung? Diadakan di kompleks kawasan bersejarah Kota Tua, Semarang, hadir pada pagelaran budaya tersebut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya, serta Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara.
Dia menjelaskan, kejadian ini termasuk tindak pidana pembunuhan berencana karena pelaku telah menyiapkan senjata tajam untuk membunuh korban. Barang bukti yang digunakan oleh pelaku berupa satu celurit yang telah dibuang oleh pelaku ke sungai.
Pelaku ditangkap pada Sabtu (20/3) sekitar pukul 19.00 WITA, di seputaran Muding Indah yang merupakan tempat penampungan rongsokan dan dekat dengan lokasi TKP.
"Korban dengan pelaku ini tidak saling mengenal, tetapi mereka tetangga kos. Namun, istri pelaku ini yang justru akrab dengan korban, diduga sudah terjadi hubungan intim antara korban dengan istri pelaku, tapi itu masih kami dalami lagi," ujarnya.
Korban dan pelaku sama-sama sudah memiliki keluarga dan tinggal di area kos sama. Oka menuturkan, dari keterangan pelaku, dia yang merasa cemburu karena istrinya diajak berhubungan intim. Sehingga pelaku membawa celurit dari rumah dan sengaja membunuh korban di TKP.
"Dari keterangan saksi bernama Yasin yang saat itu berada di TKP menjelaskan sekitar pukul 15.30 WITA, ia sedang berada di dekat sungai dengan kawannya dan melihat korban memperbaiki sangkar burung. Kemudian, pelaku datang dan menebas korban dengan celurit," ungkapnya.
Pembunuhan dimulai dengan melukai kepala korban, sehingga korban tersungkur dan jatuh di sungai. Melihat kondisi tersebut, pelaku langsung membuang celurit ke sungai.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 340 KUHP dengan hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
Baca juga:
Ibu dan Anak di Musi Banyuasin Tewas dengan Luka Bacok, Polisi Buru Pelaku
Cekcok dengan Kakak, Remaja di Magelang Dibunuh Ipar
Pelaku Habisi WN Jerman dan Istri di BSD Pakai Kapak, Lompat Pagar Usai Dipergoki ART
Rekonstruksi Pembunuhan WN Jerman di BSD, Tersangka Perankan 32 Adegan
Gara-Gara HP, 2 Pria di Sidoarjo Bunuh Remaja Pakai Sarung
Kasus 'Serial Killer' Dua Wanita, Polresta Bogor Segera Gelar Rekonstruksi