Pria di Sumsel Aniaya Ibu dan Anak, Alasannya Mengagetkan
Seorang pria berinisial HN (38), menganiaya ibu dan anak yang tidak lain adalah tetangganya sendiri. Pemicunya pun terbilang sepele.
Seorang pria berinisial HN (38), menganiaya ibu dan anak yang tidak lain adalah tetangganya sendiri. Pemicunya pun terbilang sepele.
Kedua korban adalah HF (60) dan anaknya HR (30). HF tewas akibat banyak luka bacokan, sementara HR masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami beberapa luka serius.
-
Bagaimana jejak kaki raksasa di Pingyan terbentuk? Jejak kaki ini memiliki panjang 57 cm, lebar 20 cm, dan kedalaman 3 cm. Jejak kaki ini diperkirakan berasal dari zaman prasejarah dan ditemukan menempel di atas fosil batu.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Siapa saja yang berpartisipasi dalam KKIN Regional Wilayah Barat 1? KKIN Regional wilayah Barat 1 diikuti oleh 140 kompetitor (peserta kompetisi) dari 14 bidang keahlian yang berasal dari BBPVP Medan, BPVP Aceh, BPVP Padang, dan BPVP Belitung, yang semuanya melibatkan BLK UPTD, BLK Komunitas, LPK binaan, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.
-
Kapan jejak kaki raksasa ditemukan di Pingyan? Jejak kaki manusia raksasa ini ditemukan oleh sekelompok fotografer pada Agustus 2016, yang memicu spekulasi tentang asal-usul dan kebenaran di balik jejak kaki tersebut.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
Peristiwa itu terjadi di kampung mereka di Kecamatan Muara Belida, Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis (25/5). Awalnya, cucu korban, HS, mendapati neneknya tergeletak di rumahnya dengan kondisi bersimbah darah.
Dia pun memanggil pamannya, HR, untuk meminta pertolongan. Namun teriakannya tidak disambut sehingga mencari di dalam rumah. Saksi dibuat semakin histeris karena mendapati HR turut terluka di bagian tangan.
Warga berbondong-bondong mendatangi rumah korban. Tidak lama kemudian, polisi datang untuk mengevakuasi kedua korban dan melakukan olah TKP.
Ternyata, pelaku HN telah menyerahkan diri ke rumah kepala desa. Ia pun dijemput polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Gelumbang AKP Robby Monodinata mengungkapkan, pemeriksaan sementara tersangka melakukan pembunuhan dan penganiayaan lantaran kesal sering diejek kedua korban. Namun, kronologis kejadian masih dilakukan pendalaman.
"Pengakuannya sering diejek, tapi masih kita dalami," ungkap Robby.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan orang tewas. Barang bukti disita sebilah parang dan beberapa helai pakaian.
"Untuk sementara belum mengarah pasal pembunuhan berencana, tapi kita lihat hasil pemeriksaan mendalam nanti," pungkasnya.
Baca juga:
Fakta di Balik Penganiayaan Santri di Magetan, Diduga Korban Curi Uang
Viral Pengamen Anak Dianiaya Ibu di Kembangan, Polisi Turun Tangan
Mario Dandy & Shane Lukas Segera Disidang, Kubu David: Sampai Bertemu di Pengadilan
Tujuh Jaksa Kawal Sidang Kasus Mario Dandy dan Shane Lukas, Berikut Namanya
Viral, WN Rusia Arogan Diduga Hajar Satu Keluarga di Bali