Prihatin guru tewas dianiaya murid, Puti Guntur ingatkan lagi pendampingan orangtua
Insiden terjadi di ruang kelas XI SMA Negeri 1 Torjun, saat berlangsung belajar-mengajar. Korban meninggal dalam perawatan di RSUD Dr. Soetomo. Peristiwa ini menyentak kesadaran masyarakat, khususnya kalangan pendidik. Saat ini, polisi tengah mengusut kasus itu.
Puti Guntur Soekarno, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, menyampaikan keprihatinan dan bela sungkawa yang mendalam atas insiden penganiayaan siswa terhadap guru di Sampang, yang berujung kematian.
"Saya turut merasakan duka yang mendalam dari keluarga korban. Semoga almarhum dimuliakan Allah SWT, diterima iman Islam-nya, dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan kesabaran," kata Puti dalam pesan pendeknya, Jumat (2/2/2018).
-
Bagaimana Lettu Soejitno gugur? Soejitno mengambil senapan mesin Lewis yang dibawa Harjono dan menembakkannya ke arah musuh di seberang. Nahas, tanpa sepengetahuannya ternyata di wilayah selatan, yakni di Glendeng, Belanda telah memperkuat pertahanan dan mengamankan proses pemasangan jembatan. Soejitno dilempari sebutir granat yang kemudian meledak di dekatnya. Tak hanya itu, mengutip Instagram @tuban_bercerita, peluru juga mengenai badan Soejitno. Ia pun gugur di lokasi perlawanan.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Kapan Puteri Modiyanti lahir? Puteri, yang lahir pada 8 Februari 1998, kini berusia 26 tahun.
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.
-
Kapan Gapura Sekar Putih dibangun? Namun, ide ini baru terealisasi setelah penetapan gemeente Mojokerto pada 1911.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
Seperti diberitakan, terjadi insiden penganiayaan terhadap guru seni rupa SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Madura, yang bernama Ahmad Budi Cahyono hingga berujung kematian, Kamis 1 Januari 2018 kemarin. Pelakunya diduga adalah MH, siswa kelas XI.
Insiden terjadi di ruang kelas XI SMA Negeri 1 Torjun, saat berlangsung belajar-mengajar. Korban meninggal dalam perawatan di RSUD Dr. Soetomo. Peristiwa ini menyentak kesadaran masyarakat, khususnya kalangan pendidik. Saat ini, polisi tengah mengusut kasus itu.
"Tentu hukum harus ditegakkan karena tidak saja mengakibatkan cedera dan kematian seseorang, tapi ini juga menjadi preseden buruk terhadap dunia pendidikan kita. Polisi pasti bekerja dengan baik untuk menangani kasus ini," kata Puti.
Pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu berharap, seluruh orangtua dan warga masyarakat merenungkan peristiwa yang menyedihkan itu.
"Peristiwa itu terjadi di ruang kelas, di saat proses belajar-mengajar, ketika siswa sedang menuntut ilmu dan guru sedang mengajarkan ilmunya. Dunia pendidikan kita ternoda, karena itu harus berbenah diri agar peristiwa itu tidak terulang di tempat lain," kata Puti.
Ia mengingatkan, bukan hanya sekolah yang harus berbenah, tetapi juga para orangtua juga harus mawas diri. "Karena pendidikan itu tidak hanya urusan sekolah, tetapi juga keluarga dan orang tua harus turut aktif mendampingi putera-puterinya," kata Puti.
Baca juga:
Penganiaya Komandan Brigade Persis pakai kaos banteng, PDIP tegaskan bukan kader
Kisah guru yang sangat dihormati di barak Kopassus
Kasus pemukulan tokoh agama, Polda Jabar minta publik tak terpengaruh opini
Kisah miris dunia pendidikan, anak didik pukuli guru hingga tewas