Produktivitas Demplot Padi di Lokasi CSA Jabar Naik, Ini Rinciannya
Dari hasil evaluasi tahun 2022, menunjukkan peningkatan rata-rata 0,56 ton per hektare, dari 6,19 ton per hektare di lokasi non-CSA menjadi 6,75 ton per hektare di lokasi CSA.
Produktivitas padi di Jawa Barat meningkat. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi penyuluhan melalui demonstration plot (Demplot) pada lokasi Climate Smart Agriculture (CSA) dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), yang digelar Kementerian Pertanian di Provinsi Jawa Barat. Tercatat adanya kenaikan rata-rata 0,56 ton per hekater.
Dari hasil evaluasi tahun 2022, menunjukkan peningkatan rata-rata 0,56 ton per hektare, dari 6,19 ton per hektare di lokasi non-CSA menjadi 6,75 ton per hektare di lokasi CSA. Hal itu diperkuat data produktivitas dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui perhitungan Kerangka Sampling Area (KSA).
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Apa ciri khas Pantai Baros? Ciri khas dari pantai ini adalah pasirnya yang berwarna hitam bersih berpadu dengan birunya air laut. Selain itu, pemandangan di sekitar pantai juga sangat asri.
-
Apa makna dari pepatah Jawa "Kacang ora ninggal lanjaran"? Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tuanya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kapan pepatah Jawa "Anak polah bapa kepradah" berlaku? Tingkah laku anak mempunyai imbas bagi orang tua, tingkah laku anak yang buruk orang tua ikut terdampak buruk, begitu pula sebaliknya, jika perilaku anak baik, orang tua pun akan ikut terdampak baik.
Kegiatan CSA SIMURP di Jawa Barat dilaksanakan pada tiga Daerah Irigrasi (DI) yakni DI Jatiluhur, Cikeusik dan Cipancuh yang yang mencakup empat kabupaten: Cirebon, Indramayu, Subang dan Karawang.
Peningkatan produktivitas padi pada lokasi Demplot CSA dikemukakan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Bustanul Arifin Caya.
Pada kegiatan Mid Term Review Mission dan FFD di Subang, Bustanul Arifin Caya mengatakan SIMURP melalui BPPSDMP Kementan difokuskan pada upaya strategi pemerintah untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.
"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas dan IP (Indeks Pertanaman) serta menurunkan emisi gas rumah kaca," katanya.
CSA juga, kata Bustanul, merupakan pendekatan yang mentransformasi dan orientasi ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan, sehingga mampu mendukung pertanian berkelanjutan dan memastikan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim.
"Kegiatan CSA SIMURP dilakukan melalui pendekatan sekolah lapang berupa Demplot, pertemuan lapang, Bimtek, Farmer Field Day serta pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh," lanjut Bustanul.
Kegiatan Mid Term Review Mission CSA SIMURP 2023 dan Farmer Field Day (FFD) di Subang dihadiri tim PUPR Pusat, Julianto dan Tim Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum; Tim Bank Dunia, Ijsbrand Harko de Jong; Board of Directors Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) David Osborne; General at PMC Retail, Eom Subastian; TA CPIU Komponen B, Yoo serta Koordinator Tenaga Pendamping Masyarakat (KTPM) dan TPM.
Turut hadir Kabid Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Jabar, Kepala Pertanian Kabupaten Subang; Koordinator dan Sub Koordinator Kelompok Lingkup Pusat, serta Penyuluh Pertanian Pusat; Manager, Deputi dan tim Pengelola SIMURP.
Selain itu, rata-rata produktivitas di lokasi scaling up Potok Beusi, terjadi peningkatan 1 ton per hektare Gabah Kering Panen (GKP), dari 6,3 ton per hektare di lokasi non-CSA menjadi 7,3 ton per hektare di lokasi CSA.
Capaian produktivitas pada lokasi CSA tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang mendorong peningkatan produktivas beras nasional sebagai pangan pokok rakyat Indonesia.
"Peningkatan produktivitas pertanian khususnya padi, harus menjadi tantangan kita bersama karena beras sangat penting bagi kehidupan bangsa," kata Syahrul Yasin belum lama ini.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mendorong peningkatan kapasitas para penyuluh pertanian untuk menggenjot produktivitas padi nasional.
"Para penyuluh saat ini dituntut harus mampu adaptasi dengan penggunaan teknologi digital dalam proses budidaya pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan peningkatan produktivitas padi nasional seharusnya tidak sesulit dulu. Pasalnya, teknologi pertanian terus berkembang, varietas-varietas padi unggul juga tersedia.
Sebagaimana diketahui, Program SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak. Pengelolaannya lintas empat kementerian dan lembaga yakni Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan target lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS).
Lokasi kegiatan Program SIMURP tersebar pada 24 kabupaten di 10 provinsi yang merupakan daerah irigasi maupun daerah rawa di antaranya Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai; Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin di Sumatera Selatan.
Pulau Jawa meliputi Kabupaten Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang di Jawa Barat; tujuh kabupaten di Jawa Tengah yakni Banjarnegara, Purbalingga, Purworejo, Grobogan, Demak, Kebumen, Brebes; dan Kabupaten Jember di Jawa Timur.
Sementara di Kalimantan hanya Kabupaten Katingan di Kalimantan Tengah; Kabupaten Takalar, Bone, Pangkep, Pinrang; Konawe di Sulawesi Selatan; Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara; Kabupaten Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kabupaten Nagekeo di Nusa Tenggara Timur ([NTT).
Baca juga:
Tangani Persoalan Irigasi, 14 Daerah Jadi Lokasi Program Pertanian Cerdas Iklim
Waspada Pupuk Tiruan dengan Harga Murah, Ini Cara Membedakannya
April 2023, Harga Gabah Kembali Menguat
Kolaborasi dan Inovasi Teknologi Jadi Kunci Pengembangan Pertanian Indonesia
DPR Soroti Anggaran Subsidi Pupuk Terus Turun dalam 5 Tahun
Petani Keluhkan Pupuk Makin Mahal dan Sulit Didapat