Profesor LIPI tuding banyak salah info di aksi tolak pabrik semen
Profesor LIPI Hermawan menilai salah satu kesalahan informasi adalah mengenai sungai bawah tanah Watu Putih yang masuk dalam ares proyek pabrik semen.
Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo menuding banyak informasi penyesatan terkait aksi penolakan pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.
"Jadi intinya ada banyak missleading, penyesatan informasi bagi saya," kata pria yang akrab disapa Kiki di Forum Group Discussion (FGD) Mengenali Akar Konflik Pengelolaan Keseimbangan Ekologis dan Pembangunan Berkelanjutan Kasus Semen Rembang di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/4).
Dia mencontohkan Permen ESDM Nomor 2537/42/MEM.S/2017 perihal Dukungan Pemetaan Sistem Aliran Sungai Bawah Tanah Cekungan Air Tanah (CAT) Watu Putih, Rembang, Jawa Tengah, wilayah Rembang tidak masuk kawasan bentang karst Kendeng. Namun para penolak pabrik semen Rembang, Jawa Tengah bersikeras bahwa kawasan semen Rembang masuk CAT dan tidak boleh ditambang.
"Yang ngomong itu jangan orang hukum, yang ngomong suruh dr Budi Ketua Jurusan tambang ITB yang bikin desain. Dia bilang kalau saya salah, saya bubarkan fakultas saya. Saya ngomong begini, di belakang saya dikampanyekan itu profesor apa? Kredibilitasnya apa?" ujar Kiki.
Kemudian, terkait terancamnya ekosistem kelelawar akan punah jika dilakukan penambangan oleh pabrik semen Rembang itu juga adalah opini yang salah.
"Oh ini ekosistem, ada jenis spesies kelelawar di situ. Paham lingkungan kok ngomong begitu. Kelelawar itu kamu tangkap ditangkar, selesai ke 5-10 tahun reklamasi jalan balikin lagi ke situ tidak punah. Itu gunanya. Kasus jalak Bali itu sudah dinyatakan punah, tiba-tiba di New York ada dua pasang ditangkarkan. Kemudian dikembalikan ke Bali, sekarang jalak Bali sudah bukan burung langka lagi," bebernya.
Kiki berpendapat, penguasaan segmen pasar nasional saat ini masih di tangan Indonesia. Tetapi jika pabrik semen Rembang tidak beroperasi, maka tidak menutup kemungkinan pabrik-pabrik semen milik asing lima tahun ke depan yang akan berjaya.
"Kalau ini enggak jalan mereka produksi terus yang di Kalimantan, yang Holcim, yang Heidelberg segala macam itu komposisinya terbalik. Dia tentukan harga, selesai kita," ujarnya.
Kiki mengklaim selama proses pembangunan pabrik semen, intelektual di Kota Semarang menolak pembangunan pabrik karena mereka merasa tidak dilibatkan.
"Kalau mau jujur, kenapa intelektual di Semarang menolak semua? Karena mereka tidak dilibatkan. Kenapa tidak dilibatkan. Kan protesnya ngomong, Pak Dharto (Prof Sudharto dari Undip Semarang) ngomong ama saya, kenapa yang dipakai UGM dan ITB? Kenapa bukan kami?" ungkap Kiki.
-
Kapan Pabrik Semen Indarung I didirikan? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Kenapa petani Kendeng menolak pembangunan pabrik semen? Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Dimana pabrik semen pertama di Indonesia terletak? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Bagaimana proses pembangunan pabrik semen pertama di Indonesia? Dalam proses pembangunan, Carl menggandeng beberapa perusahaan seperti Firma Gebroeders Veth, Fa.Dunlop, dan Fa.Varman & Soon. NV NIPCM sendiri memiliki kantor pusat di Belanda, akan tetapi pabrik yang didirikan di Kota Padang ini masih bagian dari cabangnya.
-
Siapa yang mendirikan Pabrik Semen Indarung I? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Dimana Wamentan meninjau aktivitas pengembangan semen beku unggul? Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau aktivitas kerja pengembangan semen beku unggul yang dilakukan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Baca juga:
Advokat tambang sebut dampak pabrik semen Rembang berlipat ganda
Mahasiswa Solo desak Ganjar cabut izin pabrik semen di Kendeng
Polemik pabrik semen di karst Rembang, ESDM bentuk tim khusus
LBH cium niat tak baik Menteri Jonan dalam kisruh semen Rembang
Tolak pabrik semen Kendeng, aktivis geruduk Kementerian BUMN