Prostitusi Dolly masih menggeliat, Satpol PP razia PSK terselubung
30 menit berjalan, dalam razia itu sendiri, setidaknya sudah ada empat perempuan yang diduga sebagai PSK terselubung.
Masih maraknya praktik prostitusi di Gang Dolly dan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, Satpol PP diback-up TNI-Polri dan pihak kecamatan setempat merazia kos-kosan di kawasan eks-lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut, Jumat pagi (30/1).
Pantauan di lapangan, razia yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB itu, tidak hanya menyasar Dolly dan Jarak saja, melainkan juga di Jalan Dukuh Kupang, yang dicurigai menjadi tempat kos para PSK terselubung yang masih beroperasi pasca-penutupan Dolly dan Jarak oleh Pemkot Surabaya.
Selang 30 menit berjalan, dalam razia itu sendiri, setidaknya sudah ada empat perempuan yang diduga sebagai PSK terselubung. Mereka diamankan di tempat kos yang ada di Jalan Jarak.
Belum ada konfirmasi resmi terkait razia ini. Hingga saat ini, razia masih terus berlangsung. Petugas terus menyisir tempat-tempat yang dicurigai dijadikan tempat kos oleh para PSK.
Razia ini sendiri, menyusul informasi penangkapan dua mucikari oleh pihak Polda Jawa Timur, Kamis kemarin (29/1). Mereka adalah Anton (39), asal Malang dan Makhsus alias Gondrong (39), warga Surabaya. Keduanya tertangkap saat mengantarkan dua PSK-nya di salah satu hotel di Surabaya Selatan.
Memang, praktik prostitusi di Gang Dolly dan Jarak pasca-resmi diberanguskan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tidak lagi beroperasi seperti sebelumnya, yaitu memajang perempuan-perempuan berpakain minim di etalase kaca, tapi dengan cara on-line.
Para mucikari yang mangkal di warung-warung dan jalanan sekitar Dolly dan Jarak, menawarkan perempuan-perempuan gacoannya melalui Blackberry maupun Tablet. Jika pelanggan butuh perempuan yang diinginkan, si mucikari langsung menghubungi PSK-nya yang berada di kos-kosan, via telepon.
Perempuan-perempuan yang ditawarkan, harganya cukup fantastis, yaitu Rp 1,7 juta seperti yang diungkap Polda Jawa Timur kemarin. "Yang berhasil kita ungkap dari dua tersangka ini, ada dua cewek yang melayani pria hidung belang di hotel dengan tarif masing-masing Rp 1,7 juta untuk sekali kencan," terang Awi Setiyono di Mapolda Jawa Timur kemarin (29/1).