Prostitusi Online Berkode Expo Sediakan Layanan Threesome di Surabaya Terbongkar
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya kembali membongkar kasus prostitusi online threesome. Berbeda dengan kasus sebelumnya, kali ini petugas mengamankan seorang perempuan sebagai muncikari yang menjual temannya sendiri ke lelaki hidung belang.
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya kembali membongkar kasus prostitusi online threesome. Berbeda dengan kasus sebelumnya, kali ini petugas mengamankan seorang perempuan sebagai muncikari yang menjual temannya sendiri ke lelaki hidung belang.
Selain layanan threesome, tersangka yang diketahui bernama Windyana (32), warga Desa Kebon Agung, Kecamatan Kaliwates, Jember juga menyediakan layanan single. Artinya wanita yang dijadikan anak buahnya berinisial TD diperintah untuk melayani nafsu bejat pria hidung belang.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Siapa yang memulai kampanye di Surabaya? Anies memulai kampanye di Jakarta. Sedangkan, Cak Imin bakal berkampanye di Surabaya.
"Kalau threesome sama saya. Kalau sendiri ya dia (TD), terus saya antar ke hotel," kata Windyana di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (15/8).
Sementara untuk memuluskan bisnis haramnya tersebut, Windyana mengunggah postingan melalui media sosial Twitter. Di postingan itu, selain fotonya bersama sahabat karibnya, tersangka juga memberi sebuah caption foto yang berhubungan dengan bisnis haram tersebut.
Setelah ada pria hidung belang yang membalas postingan itu, mereka pun melanjutkan percakapan melalui direct massage (DM), serta pesan singkat WhatsApp.
Untuk mengelabui petugas kepolisian, tersangka mengganti kata booking out (BO), menjadi kata Expo. Setiap mendapat order, mereka bercakap dengan mengganti kata-kata tersebut.
"Sekali Expo tarifnya bervariasi, mulai Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu. Tergantung kota dan hotel yang ditinggali serta layanannya," jelas Windyana.
Terbaru, setelah berkeliling sejumlah kota di Jawa Timur, keduanya mulai masuk ke Surabaya. Mereka beranggapan jika di Surabaya biaya hidup lebih tinggi. Hal tersebut membuat Windyana menaikkan tarif hingga Rp 1,8 juta. Bahkan dalam sekali singgah di hotel, mereka mampu melayani threesome hingga 3 pria hidung belang.
Sayangnya, saat baru melayani tamu dan belum menerima pembayaran secara penuh, mereka kemudian digerebek polisi di salah satu hotel di Surabaya Selatan.
"Saat kami amankan, mereka baru saja melayani tamu dan masih dalam keadaan setengah bugil. Kasus ini masih akan kami kembangkan," kata Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni.
(mdk/cob)