Puan Ingatkan Pemerintah Terus Awasi Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi
Hal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.
Ketua DPR Puan Maharani mengajak Pemerintah untuk terus mengoptimalkan pengawasan penyaluran minyak goreng bersubsidi di pasaran. Hal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Puan beberapa waktu lalu saat terjadi kelangkaan produk MinyaKita di pasaran seiring dengan kenaikan harga minyak bersubsidi tersebut.
- Utang Rafaksi Pemerintah untuk Minyak Goreng Sudah 90 Persen
- Pemerintah Janji Bakal Bayar Utang Minyak Goreng Rp474,8 Miliar, Tapi Tunggu Proses Ini
- Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
- Jaga Ketahanan Pangan, 1.077 Distributor Bakal Salurkan Pupuk Subsidi di 2024
“Pengawasan distribusinya masih perlu diperketat dan dioptimalkan, Ini menjadi catatan Pemerintah karena selain adanya kenaikan harga, kelangkaan minyak goreng subsidi juga terjadi di pasaran,” tutur Puan, beberapa waktu lalu.
Puan pun meminta ketegasan Pemerintah terutama lembaga/kementerian yang terkait untuk bersinergi secara maksimal untuk mengatasi kelangkaan dan tingginya harga MinyaKita di pasaran, serta melancarkan alur distribusi minyak goreng bersubsidi di pasaran.
Selain itu, Puan meminta agar menindak tegas dugaan penimbunan dan penyelewengan minyak goreng oleh oknum-oknum tertentu yang menyebabkan kelangkaan minyak bersubsidi.
“Termasuk mengatasi dugaan penimbunan dan penyelewengan minyak goreng bersubsidi yang merugikan masyarakat. Tindak tegas apabila ada pihak-pihak yang melakukan kecurangan,” tegas perempuan pertama yang menjabat sebahai Ketua DPR RI itu.
Sebab menurutnya, minyak goreng bersubsidi harus dimaksudkan untuk meringankan beban rakyat.
Puan mengatakan, DPR akan terus memantau perkembangan minyak goreng subsidi dan komoditas masyarakat di pasaran, tentunya dengan kolaborasi yang baik antara stakeholder dapat membantu mengatasi berbagai persoalan.