Pusat Kerajaan Mataram Kuno diduga berada di Kalasan
Pusat Kerajaan Mataram Kuno diduga berada di Kalasan. Tim dari Balai Arkeologi (Balar) DIY melakukan penggalian di Dusun Balong, Bayen, Kecamatan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, sejak 15 September yang lalu.
Tim dari Balai Arkeologi (Balar) DIY melakukan penggalian di Dusun Balong, Bayen, Kecamatan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, sejak 15 September yang lalu. Selama 9 hari, Tim Balar yang dipimpin oleh Baskoro Daru Cahyono menemukan beberapa gerabah dan tembikar yang diduga berasal dari awal abad 9 di lokasi penggalian.
Baskoro menuturkan, keramik dan tembikar ditemukan saat melakukan penggalian pada Sabtu (22/9). Temuan keramik dan tembikar menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan dan kebudayaan di sekitar lokasi penemuan.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Di mana situs Kerajaan Sriwijaya ditemukan? Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana menara tersebut di gambarkan dalam sumber sejarah? Menara ini memiliki empat sisi yang tergambar dengan jelas dalam ilustrasi kuno.
-
Kenapa situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit? Sehingga tak heran bahwa keberadaan situs di Desa Negeri Baru, Ketapang, langsung dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.
"Ditemukan pada kedalaman 5 meter ada keramik dan tembikar. Ini menunjukkan ada lapisan budaya, kehidupan ada pada kedalaman itu. Selain itu juga bisa jadi bagian dari candi, karena (keramik dan tembikar) alat untuk upacara," terang Baskoro.
Baskoro mengatakan, di sekitar lokasi penemuan keramik dan tembikar juga ditemukan berbagai batuan yang mirip dengan batu candi. Menurut Baskoro, temuan batu candi tersebut menguatkan hipotesis jika lokasi tempat penggalian merupakan salah satu pusat peradaban Kerajaan Mataram Kuno.
"Batu-batu candi yang ditemukan ada puluhan. Ditemukan oleh warga sekitar saja. Ada yang ditemukan saat kerja bakti, menggali," ujar Baskoro.
Baskoro menjelaskan, tim penelitian dari Balar yang dipimpinnya menduga jika lokasi di Bayen merupakan pusat Kerajaan Mataram Kuno. Baskoro menyebut ada beberapa faktor yang menguatkan hipotesis tersebut.
Baskoro menambahkan salah satu hipotesisnya adalah lokasi penggalian berada di tengah-tengah empat situs candi. Keempat situs candi itu adalah Candi Sambisari, Candi Kedulan, Candi Bromonilan dan Situs Dhuri.
"Ini baru hipotesis kami. Keempat situs itu merupakan gerbang atau batas kota. Sedangkan yang kami gali ini pusatnya," urai Baskoro.
Baskoro menambahkan hipotesis yang disusun timnya itu juga diperkuat dengan lokasi penggalian diapit oleh dua sungai. Kedua sungai itu adalah Kali Opak dan Kali Kuning.
"Selain diapit dua sungai besar lokasinya juga tak jauh dari Gunung Merapi. Gunung Merapi dianggap sebagai tempaat tinggal para dewa," papar Baskoro.
Berdasarkan keterangan dari Baskoro, penggalian di Bayen akan berakhir pada Senin (24/9). Nantinya penggalian akan dilakukan kembali pada tahun depan tergantung dengan anggaran yang tersedia.
Baca juga:
Kisah Ken Arok di Situs Karuman Malang
5 Kerajaan yang melegenda di Indonesia
Rekonsiliasi kultural Jawa-Sunda dalam peristiwa Perang Bubat
Jokowi terima audiensi raja dan sultan se-Indonesia di Istana Bogor
Jokowi diminta libatkan keraton nusantara dalam unit kerja presiden
Jokowi diminta hidupkan kembali UU kesultanan
Arca dewa ditemukan di Tulungagung, sisa reruntuhan Kerajan Majapahit?