Rachmawati: Megawati ubah sifat konstitusi jadi liberal kapitalistik
Rachmawati: Megawati ubah sifat konstitusi jadi liberal kapitalistik. Putri ketiga Presiden RI pertama Soekarno ini menilai pemerintah saat ini sudah mulai jauh dari jalur UUD 1945.
Rachmawati Soekarnoputri mengaku tak pernah melakukan aksi makar terhadap pemerintah. Rencana aksi yang akan digelar olehnya di depan gedung DPR/MPR hanya sebagai upaya menyampaikan aspirasi untuk meminta pemerintah kembali kepada UUD 1945.
Putri ketiga Presiden RI pertama Soekarno ini menilai pemerintah saat ini sudah mulai jauh dari jalur UUD 1945. Menurutnya saat ini konstitusi negara mulai beralih kepada konsep liberal kapitalistik.
"Yang saya lihat dari perjalanan pemerintah saat ini akibat dari amandemen yang ditandatangani langsung oleh Megawati. (Megawati) mengubah sifat konstitusi kita menjadi liberal kapitalistik terutama pasal 33 menghilangkan aspek keadilan," kata Rachmawati di kediamannya Jalan Jati Padang No 54A, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
Hasil produk amandemen tersebut kata Rachmawati, mengakibatkan negara memiliki utang hingga Rp 40 ribu triliun. Padahal kata dia seharusnya Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dan kedaulatan ekonomi bisa dikelola sendiri.
"(Aspek) kedaulatan ekonomi kita saat ini terlihat ada puluhan juta pekerja asing masuk. Informasi yang saya dapat dari Pangdam Jaya negara kita dipenuhi bendera asing dan itu sudah melampaui batas," sambung Rachmawati.
Kemudian lanjut dia ada yang mega korupsi BLBI yang tidak disentuh Pemerintahan Jokowi yang menyedot anggaran. Para pengemplang pajak pun tak juga tersentuh oleh pemerintah saat ini.
"Dalam aspek hukum seperti tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Keadilan hukum dalam kesenjangan sosial karena menurut saya selaku warga negara, di mana kesenjangan sosial kepada kapitalis harus kembali ke amanat konstitusi kita berkeadilan sosial. Itu lah alasan saya kenapa harus balik ke UUD," ungkap Rachmawati.
Ditambahkan dia, nyatanya proses amandemen kelima dianggap tidak sesuai dan melawan hukum karena dicatat dengan risalah bukan dalam lembar negara. Sehingga dapat dinyatakan cacat hukum.
"Proses amandemen ternyata proses tidak sesuai itu melawan hukum. Inilah produk liberal kapitalistik," tegas Rachmawati.
-
Di mana Fatmawati bertemu dengan Soekarno? Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
Baca juga:
Kapolri ungkap alasan penangkapan Rachmawati dkk dilakukan subuh
Demokrat: Rachmawati di kursi roda, sulit dipahami menggagas makar
Polisi sebut para terduga makar sering rapat di beberapa tempat
Ini pembelaan Rachmawati ditangkap dan jadi tersangka dugaan makar
Rachmawati bantah terima transfer dana buat makar