Ratas Karhutla di Pekanbaru, Kapolri Ingatkan Ancaman Copot Jabatan
"Jadi kalau ada korporasi melakukan, kerjakan dan kemudian koordinasi tentunya kalau korporasi dengan stakeholder terkait termasuk Kementerian KLH."
Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan membentuk tim dari unsur Irwasum dan Propam untuk mengecek penegakkan hukum yang dilakukan jajarannya terhadap pelaku kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tito menegaskan dirinya tak segan untuk mencopot Kapolda, Kapolres, dan Kapolsek yang gagal menangkap pelaku karhutla.
Hal ini disampaikan Tito usai mengikuti rapat terbatas tentang Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Hotel Novotel Pekanbaru Riau, Senin 16 September 2019. Adapun enam Polda yang menjadi prioritas adalah, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Kapan KH Hasyim Asy'ari wafat? KH Hasyim Asy'ari wafat pada 25 Juli 1947, tepat pada hari ini, 76 tahun yang lalu.
-
Kapan Habib Ali Kwitang wafat? Sampai sekarang, jejak dakwah dari ulama yang wafat pada 13 Oktober 1968 itu masih ada.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Kapan Ashanty lahir? Ashanty, wanita lahir pada 4 November 1984, memang serius ingin melakukan segalanya sendiri, tanpa melibatkan keluarganya, mulai dari konsep hingga tempat.
"Jadi kalau seandainya di polda itu penilaian kita ada yang tidak terkendali dan tidak ada upaya maksimal, apalagi penangkapan enggak ada, out. Mau Kapolda, mau Kapolres, Kapolsek out," tegas Tito seperti dikutip dari setkab.go.id, Selasa (17/9).
Selain itu, Tito juga menerjunkan tim dari Bareskrim Mabes Polri. Nantinya tim tersebut akan fokus ke masalah korporasi, bukan perorangan.
"Jadi kalau ada korporasi melakukan, kerjakan dan kemudian koordinasi tentunya kalau korporasi dengan stakeholder terkait termasuk Kementerian KLH," katanya.
Kendati begitu, dia mengaku akan memberikan penghargaan terhadap jajarannya yang berhasil menangkap pelaku karhutla. Penghargaan dan hukuman ini diharapkan Tito membuat anak buahnya terpacu menangkap pelaku karhutla.
"Mau sekolah, promosi, termasuk KPLB, itu akan kita berikan. Nanti kita akan buktikan betul, 1-2 kita beri contoh, gitu," ujar dia.
Menurut Tito, hingga kini belum terlihat ada kebun sawit maupun Hutan Tanaman Industri (HTI) yang terbakar. Berdasarkan hasil pantauannya bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala BNPB Doni Monardo, sejauh ini yang terbakar adalah hutan atau semak.
"Artinya, ini ada indikasi kuat terjadinya pembakaran, kesengajaan. Sebagian sudah ditangkap, itu juga membuktikan bahwa peristiwa itu ada," jelasnya.
Reporter: Lisza Egeham
Baca juga:
Kapolri Turunkan Propam dan Irwasum Pantau Polda Riau Tangani Karhutla
Jarak Pandang Membaik 2 Km, Pesawat Kepresidenan Bisa Mendarat di Pekanbaru
VIDEO: Jokowi Pimpin Rapat di Tengah Kabut Asap
Terbakar 4 Hektare, Lahan Perusahaan Malaysia Disegel di Riau
Cerita Relawan Samarinda Bertemu 3 King Cobra saat Padamkan Karhutla
Jokowi: Aparat Tindak Tegas Perusahaan Maupun Perorangan Terlibat Kebakaran Hutan