Reaksi Keras Akademisi hingga Aktivis Usai MK Kabulkan Syarat Cawapres Pengalaman Kepala Daerah
Namun, dalam dalil penambahan syarat capres cawapres minimal punya pengalaman kepala daerah, dikabulkan oleh MK.
Dalil penambahan syarat capres cawapres minimal punya pengalaman kepala daerah, dikabulkan oleh MK.
Reaksi Keras Akademisi hingga Aktivis Usai MK Kabulkan Syarat Cawapres Pengalaman Kepala Daerah
Sejumlah tokoh bangsa, akademisi hingga para aktivis yang tergabung dengan Maklumat Juanda 2023 mendesak Presiden Joko Widodo untuk melakukan pembenahan pemerintahan atas situasi negara yang saat ini.
Lantaran para penguasa kerap kali menyalahgunakan kekuasaannya hingga munculnya fenomena politik dinasti.
"Mundurnya reformasi ditandai dengan
merosotnya demokrasi dan diperburuk oleh fenomena politik dinasti. Reformasi
dan Demokrasi yang kita tegakkan bersama dalam 25 tahun terakhir, dikhianati," kata Juru Bicara Maklumat Juanda 2023, Usman Hamid di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
Usman Hamid mengatakan, contoh real dari para penguasa menyalahgunakan demokrasi seperti peraturan perundang-undangan, mulai dari Revisi UU KPK, KUHP, hingga UU Cipta Kerja.
Akibatnya berimbas pada mempersempit ruang ruang publik untuk menyuarakan ke pemerintah.
Belum lagi ditambahkan Usman, prosedur demokrasi disalahgunakan untuk memfasilitasi oligarki layaknya era Presiden Soeharto.
"Konflik kepentingan pejabat kabinet sangat kuat. Prosedur demokrasi disalahgunakan untuk memfasilitasi oligarki yang lama mengakar di era rezim Soeharto. Penyelesaian pelanggaran HAM berat berhenti di ranah non-yudisial, instan, dan terhalang oleh kompromi politik jangka pendek,"
tegas dia.
Selain itu, menjelang kontestasi pemilu 2024 yang dianggap Presiden Joko Widodo yang dirasa kental kesewenangannya dengan mengistimewakan anak-anaknya untuk terjun ke dunia politik. Seakan-akan tengah membuat dinasti keluarga.
Seperti halnya dalam keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan batas usia minimal Capres Cawapres 40 tahun dengan catatan berpengalaman sebagai kepala daerah.
Keputusan itu pun juga yang dinilai untuk Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming yang dikabarkan akan menjadi kandidat Cawapres Prabowo Subianto.
"Presiden pun terus bermanuver untuk menentukan proses Pemilu 2024 dengan
menggandeng kubu politik yang menjamin masa depan sendiri dan dinasti
keluarga. Rasa keadilan diinjak-injak. Masa depan bangsa dijadikan permainan kotor," tegas dia.