Respons Pimpinan KPK Soal Sayembara Tangkap Harun Masiku Berhadiah Rp8 Miliar: Kita Masih Percaya Penyidik
Sayembara itu digelar Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait yang menantang Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto untuk mencari Harun Masiku.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata merespons soal sayembara berhadiah Rp8 miliar bagi siapa saja yang menangkap buronan kasus korupsi Harun Masiku (HM). Sayembara itu digelar Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait alias Ara yang menantang Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto untuk mencari Harun Masiku.
"Aku enggak tahu orangnya dan ini ada sayembara kan, ya sudah kalian ikut saja kalau tahu, siapa tahu dapat Rp8 miliar," kata Ara saat ditemui di acara Pertemuan Pimpinan Lembaga Antikorupsi Negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ke-20 atau ASEAN-PAC, di Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (2/12).
- Maruarar Gelar Sayembara Penangkapan Harun Masiku Berhadiah Rp8 Miliar, Ini Respons PDIP
- Kasus Harun Masiku, KPK Periksa Hasto Kembali Bulan Depan
- KPK Soal Keberadaan Harun Masiku: Diduga Ada Pihak yang Mengamankan
- Usai Dipanggil Polisi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diperiksa KPK Terkait Harun Masiku Pekan Depan
Marwata juga menjawab saat ditanya apakah KPK merasa tersindir soal sayembara tersebut. Sayembara menyatakan bahwa tidak merasa tersindir soal tersebut.
"Enggak juga. Kenapa, kan di dalam Undang-undang KPK kan sudah jelas di sana. Di dalam rangka pemberantasan korupsi, KPK itu mengajak seluruh elemen bangsa. Nah kalau ada masyarakat yang merasa mungkin kenapa sih enggak ketemu-ketemu bikinlah sayembara, gitu kan. Toh enggak pakai uang negara juga kan. Kalau bisa sih, saya mau bikin sayembara juga lembaga tapi negara kan enggak ada yang seperti itu," ujar Marwata.
Kendala Tangkap Harun Masiku
Kemudian saat ditanya apa kendalanya hingga saat ini Harun Masiku tidak tertangkap. Marwata menyebutkan, kendalanya KPK tidak mengetahui keberadaan Harun Masiku.
"Kendalanya apa yah, kita tidak tau saja keberadaan (Harun Masiku), itu kendalanya. Masalahnya kita nggak tahu keberadaan yang bersangkutan," kata Marwata.
Namun saat kembali ditanya bahwa kesannya KPK kalah dengan Harun Masiku, Marwata menilai tidak kalah dan hingga saat ini KPK terus mencari dan menurutnya tidak mudah mencari Harum Masiku.
"Kalah, enggak. Kita tetap terus cari kok, 270 juta orang loh masyarakat Indonesia kita enggak tahu keberadaannya satu per satu. Saya pikir Indonesia luas juga kan jangankan dia lari ke mana, itu di Jakarta kita juga susah nyarinya," kata Marwata.
Kemudian saat ditanya apakah ada target untuk menangkap Harun Masiku, KPK menyatakan semakin cepat tertangkap semakin baik.
"Semakin cepat semakin baik. Iya kita dengan penyidik saja. Kita masih percaya penyidik masih berusaha mencari yang bersangkutan," ujar Marwata.
Sebelumnya, sayembara Rp8 miliar itu diungkap Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait di sebuah video yang beredar di media sosial. Dalam cuplikan itu Maruarar mengatakan bonus uang bagi yang bisa menangkap Harun Masiku itu berasal dari kantong pribadinya.
"Saya akan kasih bonus bagi yang bisa menangkap Harun Masiku Rp8 miliar uang pribadi saya, ya supaya semangat, supaya tidak ada lagi yang kebal hukum," kata Maruarar di video itu.