Riset LSI Denny JA Terkait Akhir Penyebaran Covid-19
Data dari worldometer menunjukkan, protokol kesehatan itu efektif bekerja untuk rata-rata dunia. Sebelumnya, penambahan kasus baru yang terpapar grafiknya menanjak signifikan. Tapi sejak 1 April 2020, penambahan kasus baru terpapar mulai menunjukkan grafik yang landai.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengolah data seputar akhir penyebaran virus corona atau Covid-19 di tanah air. Didapati 3 prediksi dimana salah satunya yakni 99 persen kasus virus corona selesai sebelum vaksin ditemukan.
"Pertama, 99 persen kasus virus corona (Covid-19) selesai sebelum vaksin untuk virus itu ditemukan. Bulan Juli-September 2020 adalah rentang waktu dimana virus corona tak lagi menjadi masalah bagi dunia," kata pendiri LSI, Denny Januar Ali (JA) dalam keterangan resmi, Rabu (29/4)
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Ia melanjutkan, pada era itu yang terinfeksi Covid-19 tetap ada namun, grafiknya menurun signifikan. "Puncak pandemi sudah dilewati," katanya.
Prediksi kedua, adalah Indonesia termasuk negara dengan kategori B dari sisi kecepatan menyelesaikan kasus virus corona untuk mencapai level 99 persen tuntas.
"Tercapainya level 99 persen itu untuk kasus Indonesia diperkirakan di bulan Juni 2020," tuturnya.
Tentu saja, hal ini dengan asumsi aneka protokol kesehatan yang digariskan WHO dan pemerintah RI dipatuhi. "Antara lain sosial distancing, work from home, larangan mudik, dan sebagainya."
Selanjutnya, prediksi ketiga. Seratus persen Indonesia dan dunia akan bebas dari Covid-19 saat vaksin sudah ditemukan.
"Rentang waktu penemuan virus sekitar Mei- Juli 2021. Ketika vaksin ditemukan, virus corona berubah efeknya hanya seperti penyakit biasa yang tak lagi mematikan," katanya.
Riset ini diolah dari 3 sumber data, yakni worldometer, Singapore University of Technology and Design serta sejumlah riset lainnya.
Data dari worldometer menunjukkan, protokol kesehatan itu efektif bekerja untuk rata-rata dunia. Sebelumnya, penambahan kasus baru yang terpapar grafiknya menanjak signifikan. Tapi sejak 1 April 2020, penambahan kasus baru terpapar mulai menunjukkan grafik yang landai.
Riset ini menyertakan kasus empat negara yakni, Jerman, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru. Terbaca di grafik itu, betapa kasus baru harian yang terpapar menurun secara signifikan. Pada empat negara itu, grafik menunjukkan puncak pandemi sudah terlampaui.
Singapore University of Technology and design mengembangkan model prediksi lebih jauh. Trend data dunia itu dibaca dengan menggunakan artificial inteligence. Dari berbagai negara dunia, model itu menyimpulkan 99 persen kasus dunia selesai di bulan Agustus 2020.
Memperkaya riset Singapore University dengan aneka prediksi yang dikembangkan banyak lembaga, LSI Denny JA lebih menyimpulkan rentang waktu Juli-September 2020 sebagai rentang waktu selesainya 99 persen kasus virus corona.
Denny mengatakan prediksi yang lebih aman, menggunakan plus minus satu bulan sebagai margin of error dibandingkan yang dinyatakan Singapore University.
Berdasarkan data Singapore University pula, dalam menangani virus corona untuk mencapai tuntas 99 persen, LSI Denny JA membagi tiga kategori.
Kategori A (penanganan cepat), Kategori B (penanganan menengah), dan Kategori C (penanganan lambat). Disebut cepat jika 99 persen tuntas itu terjadi paling telat di akhir Mei 2020. Disebut sedang jika 99 persen tuntas di bulan Juni 2020. Disebut lambat jika 99 persen tuntas terjadi setelah bulan Juni 2020.
Penelitian Dibangun dengan Sejumlah Asumsi
Meski demikian, penelitian ini dibangun dengan sejumlah asumsi.
Asumsi yang utama adalah protokol kesehatan yang ditetapkan WHO, aneka pemerintahan, termasuk pemerintah Indonesia, dipatuhi. Protokol kesehatan itu antara lain social distancing, physical distancing, menggunakan masker, mencuci tangan, dan lain sebagainya.
Asumsi lain, vaksin ditemukan pertengahan tahun depan jika kecepatan penelitian laboratorium sama seperti yang sekarang terjadi. Kemudian tidak pula lahir mutasi virus baru.
"Seminggu dua minggu setelah lebaran, jika protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dipatuhi maka Juni 2020 kehidupan bisa kembali hampir normal," tutupnya.
(mdk/rhm)