RS Bina Estetika bicara soal Ratna Sarumpaet: Saat datang tak ada lebam
Ratna merupakan langganan tetap atau pasien lama pihak RSK Bina Estetika sejak tahun 2000.
Rumah Sakit Khusus Bina Estetika Bedah Plastik-Bedah Umum memastikan Ratna Sarumpaet telah melakukan operasi plastik dan bukan dianiaya oleh orang tak kenal. Hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara RSK Bina Estetika bagian legal, Hariesman.
"Kami menunggu perkembangan dari pihak kepolisian. Sore kemarin pada jam 5, kami didatangi oleh pihak kepolisian, klarifikasi apakah ada pasien berobat ke RS bedah Bina Estetika. Dari data yang kami terima ada pasien yang namanya RS berobat ke rumah sakit kita masuk sekitar jam 17.00 WIB, tanggal 21 September 2018. Keluar atau pulang setelah berobat tanggal 24 September 2018 sekitar jam 9 malam," kata Hariesman di RSK Bina Estetika, Jakarta Pusat, Rabu (3/10).
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Saat itu, aparat kepolisian mencoba untuk meminta data pasien terhadap pihak rumah sakit. Namun, pihak rumah sakit tak memenuhi hal tersebut karena memang sudah sesuai dengan aturan yang ada.
"Pihak kepolisian minta data medisnya kepada kami, tetapi kami tidak bisa membuka data medis pasien karena Dalam peraturan Permenkes nomor 269 tahun 2008, data pasien itu adalah hak pasien. Jadi kami tidak bisa memberikan data tindakan apa yang dilakukan terhadap pasien bernama RS. Mungkin pemeriksaan ini akan berlanjut terus," ujarnya.
Dia pun mengaku, pihaknya telah dipanggil oleh kepolisian ke Polda Metro Jaya terkait peristiwa Ratna. Hariesman menjelaskan, Ratna pernah berobat di RSK Bina Estetika pada 21 September 2018.
"Tadi siang kami juga dipanggil ke Polda mungkin berita-berita selanjutnya untuk perkembangan, sampe saat ini bisa ditanyakan kepolisian. Mungkin itu pernyataan dari kami RS Bedah Bina estetika. Dan memang benar ada pasien yang bernama RS masuk berobat ke rumah sakit kita ini," tegasnya.
Namun, dia tidak bisa menjelaskan secara rinci apa yang dilakukan oleh Ratna selama berada di RSK Bina Estetika. Ratna sudah memboking rumah sakit atau kamar sejak 20 September 2018.
"Kita enggak bisa buka masalah operasi plastik atau berobat. Dia masuk (menginap) di sini tanggal 21 September 2018 sekitar jam 5 sore, sudah datang tanggal 20 September 2018 untuk pemeriksaan awal atas nama RS dan enggak ada nama orang lain," jelasnya.
Hariesman menambahkan, Ratna merupakan langganan tetap atau pasien lama pihak RSK Bina Estetika sejak tahun 2000. Hariesman pun mengaku saat datang ke RSK Bina Estetika, Ratna dengan wajah yang tak lebam.
"Yang jelas dia berobat di sini tidak ditemukan satu hal yang menjadi hambatan dalam tindakan medis oleh kita. Foto yang beredar kita enggak tahu. Untuk soal CCTV memang pihak kepolisian tadi malam, malam kemarin. Tadi pagi meminta kepada kita sebagai permintaan mereka," ungkapnya.
Ia pun enggan membeberkan terkait bukti transfer yang dilakukan oleh Ratna melalui rekening atas nama Ibrahim.
"Soal transfer, kita enggak mau buka soal itu. Berkaitan soal medis kita baru bisa buka atas perintah pengadilan," pungkasnya.
Baca juga:
Ratna Sarumpaet akui berdusta: Saya pencipta hoaks
Pengakuan Ratna Sarumpaet terus menerus berbohong soal penganiayaan
Ratna Sarumpaet minta maaf telah bohongi Prabowo hingga Amien Rais
Dirkrimum Polda Metro Jaya angkat bicara terkait Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet: Saya menyanggah adanya penganiayaan