Ruas Tol Sragen-Ngawi dipakai warga buat jemur gabah dan banyak 'jalur tikus'
Sepanjang jalur Sragen hingga Ngawi, tak sedikit pemotor maupun pengguna sepeda angin melintas. Bahkan sejumlah petani memanfaatkan badan jalan untuk menjemur gabah hasil panen. Aktivitas para pekerja dan material juga menumpuk di pinggir badan jalan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengecek kesiapan jalur tol ruas Solo-Ngawi, Jumat (1/6). Saat dalam perjalanannya, Budi dan rombongan kerap menemui masyarakat yang beraktivitas di jalur cepat tersebut.
Pantauan merdeka.com yang ikut dalam rombongan, sepanjang jalur Sragen hingga Ngawi, tak sedikit pemotor maupun pengguna sepeda angin melintas. Bahkan sejumlah petani memanfaatkan badan jalan untuk menjemur gabah hasil panen. Aktivitas para pekerja dan material juga menumpuk di pinggir badan jalan.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Kapan kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
-
Siapa yang melakukan pelanggaran di tol? Branch Manager Ruas Tol Prabumulih PT Hutama Karya (Persero) Syamsu Rijal mengakui telah terjadi pelanggaran kendaraan memutar balik di bawah jembatan interchange KM 82 Tol Indraprabu.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
-
Bagaimana cara pemerintah mengatur lalu lintas di tol trans Jawa untuk para pemudik? Khusus pemudik yang melintasi Tol Trans Jawa, ada tiga skema pengaturan lalu lintas yang disiapkan pemerintah. Ganjil Genap, One wWy atau satu arah dan Contra Flow.
Atas kondisi tersebut, Budi meminta kepada PT Jasamarga agar menutup akses persimpangan di perkampungan, atau yang biasa disebut jalur tikus. Hal ini diperlukan untuk menjamin keamanan dan juga kenyamanan pengguna jalan tol saat arus mudik dan balik Lebaran mendatang. Ia berharap pada H-7 hingga H +7 Lebaran aktivitas masyarakat yang membahayakan di jalan tol sudah tidak ada lagi.
"Tadi sudah ada kesepakatan dengan Jasamarga dan pihak operator, jalan tikus akan ditutup semuanya dan dijaga oleh petugas. Nanti disiapkan flagman untuk titik-titik rawan. Dan setelah Lebaran nanti dibuka, sampai dengan dibuat barikade oleh Jasamarga," ujarnya.
Budi menilai jalur tol Solo-Ngawi sudah layak untuk digunakan mudik Lebaran. Untuk ruas Kartasura-Sragen sudah bisa dioperasionalkan dengan tidak berbayar. Sedangkan untuk ruas Sragen-Ngawi baru tahap fungsional, karena progres pengerjaan baru 75 persen. Sementara untuk ruas Ngawi hingga Wilangan sudah berbayar.
"Untuk masyarakat yang akan melintas, yang perlu diperhatikan adalah masalah kecepatan. Masyarakat harus hati-hati, minimal mungkin 80 kilometer per jam masih bisa," katanya.
Baca juga:
Aspek keselamatan minim, pemudik hati-hati di Tol Tegal-Semarang
Jelang Lebaran, Pertamina luncurkan Satgas amankan distribusi BBM di Jatim dan Bali
Arus mudik 2018, Kemenkes siapkan 3910 pos kesehatan
Kakorlantas sebut ada 10 titik rawan kemacetan arus mudik 2018 di pulau Jawa
Pesan Menhub ke jasa angkutan: Jangan ada pungli pemudik!