Saat Mario Dandy 'Bangga' Pukuli David: Saya Enggak Nyangka Lakukan Perbuatan Sehebat Itu
Mario juga tidak menyangka aksi penganiayaan dengan cara di pukul hingga ditendang layaknya sepak bola lalu selebrasi seperti bintang sepak bola.
Hal itu menjawab pertanyaan Majelis Hakim.
Saat Mario Dandy 'Bangga' Pukuli David: Saya Enggak Nyangka Lakukan Perbuatan Sehebat Itu
Terdakwa kasus penganiayaan, Mario Dandy Satrio (20) mengaku menyesal atas perbuatannya telah menganiaya Cristalino David Ozora (17) hingga menyebabkan sakit 'Diffuse Axonal' hingga saat ini. Bahkan dirinya tidak menyangka perbuatannya dapat 'sehebat' itu.
Hal itu diucapkan dirinya pada saat diminta keterangan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/8). Hal tersebut diungkapkan pada saat kuasa hukumnya Andreas Nahot Silitonga menanyakan kejadian penganiayaan itu apakah tidak ada pertimbangan sebelumnya.
"Apakah enggak ada pertimbangan 'haduh ini nanti saya pukul nanti saya masuk penjara', atau apa gitu," tanya Andreas di ruang sidang PN Jakarta Selatan, Selasa (1/8).
"Saya sudah tidak bisa berpikiran jernih pada saat itu," jawab Mario.
Andreas mengingatkan kliennya dari aksi nekatnya akan berurusan dengan Kepolisian dan berlanjut hingga meja hijau. Belum lagi dampak yang diterima oleh David seperti yang telah dijelaskan oleh saksi ahli mengenai kondisinya saat ini.
"Bagaimana anda memyikapi saat kejadian, mungkin enggak bisa ya, sekarang bagaimana? Apakah ada penyesalan atau apa," tanya lagi Andres. Kini anak pejabat Pajak Kemenkeu itu hanya dapat menelan penyesalan dan hanya tinggal menunggu vonis.
"Kenapa saya tidak berpikir sebelum saya melakukan itu, saya enggak menyangka saya melakukan perbuatan sehebat itu. Maksudnya dalam arti luar biasa itu menurut saya sangat di luar bayangan saya," ujar dia.
"Saya heran kenapa saya bisa sampai seperti itu gitu lho, kenapa pada saat itu saya tidak berpikir dua kali sebelum saya melakukan tindakan itu, dan yang paling saya sesali ya kondisi yang dialami korban saat ini yang masih berusaha untuk pulih pada saat ini," lanjut Mario dengan sesalnya.
Sejatinya, sebelum aksi brutalnya terjadi, Mario mengaku pada 20 Februari 2023 lalu ingin bertemu dengan David di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan untuk mengkonfirmasi perihal kejadian mantan kekasihnya AG. Ia mengaku mendapat kabar AG telah dilecehkan oleh David dari mantan kekasih lainnya, Anastasia Pretya Amanda. "Pembicaraannya (saat Mario bertemu D) saya mulanya tanya itu kejadiannya gimana sih, kejadian tanggal 17 Januari. D lalu menjawab, 'Ya itu ceritanya (sambil mengakui)'," kata Mario.
Mendengar pembenaran dari korban, tanpa berpikir panjang Mario lantas naik darah. Lalu merundung terlebih dahulu sambil membayangkan kejadian mantan kekasihnya.
"Di situ waktu dia bilang, 'Ya gitu ceritanya', langsung pikiran saya tertuju pada ceritanya AG yang dia ditarik-tarik, dipaksa-paksa (dilecehkan)," ujar Mario
"Yang kepala di bawah (sikap tobat) sudah kesal saya, ngebayangin dia narik-narik tangannya (AG), mohon-mohonnya, brengsek gitu saya mikirnya," sambung ceritanya.
Singkat cerita, Mario pun menganiaya korbannya dengan brutal dengan menendang layaknya sepak bola dengan 'free kick'.
Perihal aksi 'free kick' itu, ia mengaku hanya terjadi begitu saja. Ia tidak pernah merencanakan itu sebelumnya dan hanya mengaku aksi itu hanya pelampiasan kekesalannya saja. "Dua kali (menendang), saya tak bisa jelaskan (kenapa ambil ancang-ancang dahulu), itu lagi emosi waktu itu," jelas Mario. "Dua kali (free kick). Karena kesal," tegas Mario.