Said Aqil: Alam Kita Sangat Kaya, Tapi Kemiskinan Sangat Banyak
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menyayangkan kekayaan alam di Indonesia tak membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Ulama asal Cirebon itu menganggap hal itu disebabkan lantaran terjadi salah urus.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menyayangkan kekayaan alam di Indonesia tak membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Ulama asal Cirebon itu menganggap hal itu disebabkan lantaran terjadi salah urus.
"Sebenarnya alam kita sangat kaya, alam kita sangat kaya raya akan tetapi kemiskinan masih sangat banyak karena ada salah kelola. Entah disengaja atau tak disengaja sehingga kekayaan kita tidak dinikmati oleh semuanya," kata Said Aqil dalam acara Pembukaan Rakernas LP Ma'arif NU lewat daring, Sabtu (18/9).
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Apa sikap AHY yang dipuji oleh Sudirman Said? Mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Said menilai kekayaan di negeri ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Sementara mayoritas rakyatnya masih terpuruk di jurang kemiskinan.
"Hanya kelompok kecil saja yang merasakan kenikmatan kekayaan alam kita. Hanya bisa dihitung dengan jari konglomerat kita, 50 orang saja kaya raya," ujarnya.
Said pun menyinggung warga NU yang masih banyak terpuruk di tengah kemiskinan. Ia memaknai hal itu sebagai belum diraihnya kebanggan bagi mereka menjadi penduduk Indonesia.
Padahal menurutnya dengan kekayaan alam sebegitu besar, maka mestinya tak pantas penduduk di negeri ini berkecimpung dengan kemiskinan.
"Tidak masuk akal kalau penduduk Indonesia sampai tidak makan, beda dengan misalkan alamnya gersang seperti di Afrika atau Banglades dan negara miskin memang alamnya miskin. Nah kita ini negaranya kaya, alamnya kaya, tapi masyarakatnya miskin ini gak pantas!" tegasnya.
Lebih ironis lagi, menurut Said kuntung-kantung kemiskinan justru didapati pada daerah-daerah yang menjadi sumber kekayaan. Misalnya di daerah tepi tambang, dan daerah pesisir.
"Padahal laut isinya kekayaan luar biasa," katanya.
Untuk itu dirinya menekan pemerintah agar dapat merealisasikan pemerataan di masyarakat. "Bukan hanya pertumbuhan tapi harus ada pemerataan," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
Baca juga:
Ketum PBNU: Kami Punya Pengalaman Pahit Ketika Presiden Gus Dur Dilengserkan
Ketum PBNU Minta PKB Bantu Sadarkan Kiai yang Masih Tak Percaya Covid-19
Ketum PBNU Ingatkan PKB Jangan Sampai Kalah dari Gerindra dan Nasdem
Kapolri Instruksikan Polisi Rangkul Warga NU se-Indonesia Percepat Herd Immunity
Said Aqil: Kita Akan Didikte oleh Negara yang Punya Vaksin
SAS Institute Peluncuran Nasional Buku Tasawuf Falsafi