Said Aqil Siradj Berbelasungkawa Atas Tragedi Stadion Kanjuruhan
Said menekankan, tidak perlu mencari-cari kesalahan pihak atau orang lain dalam tragedi Kanjuruhan. Ini adalah cobaan dari Allah dan selalu ada hikmah di balik ujian ini.
Mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj turut berbelasungkawa secara mendalam atas tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa 125 suporter Arema FC. Dia mengajak seluruh elemen bangsa melakukan Tobat Nasional.
“Mari kita membacakan Al-Fatihah kepada mereka yang menjadi korban, semoga diampuni dosa-dosanya. Melihat beberapa tragedi yang bertubi-tubi atas bangsa ini. Saya mengajak semuanya (elemen bangsa), untuk sama-sama melakukan Tobat Nasional," katanya dalam keterangannya, Senin (3/10).
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Siapa Syekh Ibrahim Asmoroqondi? Pria bernama asli Syekh Ibrahim as-Samarqandi ini disebut Makdum Ibrahim Asmoro atau Maulana Ibrahim Asmoro dalam Babad Tanah Jawi.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Dia menekankan, tidak perlu mencari-cari kesalahan pihak atau orang lain dalam tragedi Kanjuruhan. Ini adalah cobaan dari Allah dan selalu ada hikmah di balik ujian ini.
"Tragedi bertubi-tubi menimpa kita. Itu peringatan dari Allah. Karena kita terlalu matrealis mengeksplorasi alam dengan berlebihan untuk memperkaya segelintir orang. Allah yang menciptakan yang memiliki alam Indonesia yang kaya raya ini murka," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Kajian Said Aqil Siroj Institute, Abi Rekso memaknai seruan Taubat Nasional Kiai Said Aqil sebagai agenda refleksi bersama. Ini adalah ajakan yang meneduhkan tanpa harus menghakimi pihak atau orang lain.
“Kita sepakat tragedi ini sejarah paling kelam sepak bola Indonesia dan dunia. Perlu adanya kebesaran hati kita, menerima tragedi ini sebagai pelajaran getir bagi bangsa dan dunia sepak bola kita,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, sepak bola tidak bisa dilepaskan dari masyarakat. Namun, membangun kesadaran publik sepak bola atas pentingnya sportifitas juga keutamaan.
(mdk/fik)