Said Aqil soal santri 'bunuh menterinya': Ya itu kan anak-anak
Video demonstrasi santri menolak full day school ramai beredar di media sosial. Dalam aksinya, santri berteriak 'bunuh menterinya sekarang juga'. Dalam aksinya para santri juga membawa atribut Nahdlatul Ulama (NU).
Video demonstrasi santri menolak full day school ramai beredar di media sosial. Dalam aksinya, santri berteriak 'bunuh menterinya sekarang juga'. Dalam aksinya para santri juga membawa atribut Nahdlatul Ulama (NU).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj pun angkat bicara. Dia mengakui mereka adalah warga NU.
"Ya itu kan anak-anak masa iya mau dikontrol satu-satu ya enggak bisa. Tapi kita sudah berikan pengarahan," kata Said Aqil, di Jalan Kramat 6 Nomor 14, Jakata Pusat, Senin (14/8).
Sementara soal banyaknya santri yang demo menolak full day school, Said mempersilakan mereka demo.
"Iya biarkan saja mereka demo tapi kan enggak anarkis, Ya demo kan bagian dari aspirasi,"
Menurutnya, para santri demo sambil membawa bendera NU lantaran merasa tergusur dengan adanya full day school.
"Karena yang akan tergusur itu kebanyakan madrasah yang dikelola oleh NU jumlahnya itu 76 ribu di Indonesia ini," ujarnya.
Selain itu, Said juga merasa tidak yakin program full day school akan cocok bagi para siswa dan santri madrasah dan pesantren. Sebab setelah sekolah reguler dari pagi hingga siang, mereka masih harus menjalani kegiatan madrasah di sore harinya.
"Sekolah lima hari itu akan menggusur madrasah yang telah ada di masyarakat itu ada SD ada madrasah ada masjid. Pagi sekolah di SD afternoon sekolah di madrasah. Saya yakin enggak akan diterapkanlah. Itu saya sudah minta itu dicabut," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, program yang biasa dikenal dengan Full Day School (FDS) ini juga memicu aksi demo para santri. Mereka menolak program FDS yang sudah tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tersebut diberlakukan dan menuntut segera dibatalkan.
Dalam aksinya, para santri berbaju kok dan sarung itu membentangkan spanduk dan membawa bendera seraya meneriakkan takbir serta memekikkan ucapan "bunuh, bunuh, bunuh menterinya, bunuh menterinya sekarang juga.
Baca juga:
Demo tolak Full Day School nyanyi 'bunuh menterinya' disorot KPAI
Polisi diminta usut dalang aksi santri teriak 'bunuh menterinya'
'Bunuh menteri' di demo full day school tak cerminkan akhlaq santri
Anggota DPR duga santri diprovokasi ustaz teriak 'bunuh menterinya'
-
Kenapa Alexandria Islamic School menerapkan konsep boarding dan fullday school? Dengan konsep ini Alexandria memiliki tujuan untuk menciptakan manusia-manusia yang memiliki pengetahuan global dan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai iman dan taqwa.
-
Kenapa Ahmad Faiq harus putus sekolah? Ia harus putus sekolah beberapa bulan jelang ujian kelulusan, tepatnya pada Desember 2022 lalu. Ahmad Faiq merupakan anak dari keluarga kurang mampu. Ia bersama keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan di Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Brebes. Faiq tinggal bersama ibu dan adiknya. Sedangkan sang ayah merantau ke Jakarta untuk mencari nafkah. Sehari-hari Faiq membantu ibunya berjualan gorengan. Ia memilih putus sekolah karena malu belum membayar tunggakan uang SPP.
-
Bagaimana Ana Nur Awalia mengenal Scholas? “Saya mengenal Scholas melalui mentor, saya kemudian mengikuti proses tesnya yang cukup panjang. Saya sangat bahagia ketika dinyatakan lulus dan menjadi salah satu tim dari Scholas, student, dan juga volunteer.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Dimana Hasjim Ning menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar? Melansir dari berbagai sumber, Hasjim menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Bukittinggi.
-
Di mana Maudy Ayunda bersekolah saat masih SD? Pada foto ini, Maudy terlihat mengenakan topi toga bersama kawannya saat bersekolah di sekolah internasional.