Sakit Hati, Mantan Bos Habisi Penjual Madu Berbaju Baduy di Serang
Sakit Hati, Mantan Bos Habisi Penjual Madu Berbaju Baduy di Serang
Polisi mengungkap kasus pembunuhan seorang penjual madu berbaju Baduy di Serang, Banten. Pelaku ternyata mantan bos korban yang sakit hati.
- Sempat Terpuruk Usai Alami Tuli, Warga Bandung Barat Ini Bangkit Lewat Jualan Madu
- Badan Serasa Hancur Sampai Sulit Berdiri, Potret Rifat Sungkar yang Tiba-tiba Harus Dilarikan ke Rumah Sakit
- Penyebab Mengapa Mata Terasa Hangat saat Kita sedang Sakit
- Pantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur
Sakit Hati, Mantan Bos Habisi Penjual Madu Berbaju Baduy di Serang
Penjual madu bernama Ginanjar ditemukan tewas dengan 17 luka bacokan di sekujur tubuh. Jasadnya di tepi jalan wilayah Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Senin (25/3).
Korban merupakan warga Bandung Barat yang berjualan madu di wilayah Serang dengan mengenakan pakaian menyerupai warga suku Baduy.
Polisi akhirnya menangkap dua di antara tiga pelaku pembunuhan terhadap Ginanjar. Dua orang yang diringkus yakni ES (42) dan AS(23). Seorang pelaku lainnya, AL(25) masih dalam pengejaran.
ES merupakan pelaku utama perencanaan pembunuhan dan pembacokan terhadap Ginanjar. Dia merupakan mantan bos korban.
AS berperan sebagai orang yang memancing korban untuk datang ke lokasi dengan pura-pura akan membeli madu. Sementara AL berperan menjemput dan menusuk korban.
"Korban ini merupakan mantan karyawan dari pelaku. Di mana sudah 4 bulan lalu cekcok dengan pelaku," ujar Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Kamis (28/3).
Condro mengungkapkan pelaku sebelum melakukan aksinya meminum obat keras berjenis Tramadol.
Sementara Kasat Reskrim Polres Serang AKBP Andi E S Kurnia mengungkapkan pelaku ES tega membunuh mantan anak buahnya lantaran sakit hati.
Pelaku merencanakan pembunuhan dibantu dua orang temannya, AS dan AL. Setelah melakukan pembunuhan, ES menyuruh AS dan AL membuang barang bukti berupa senjata tajam ke laut.
"Ada 17 bekas bacokan, lima tusukan. Bacokan di kepala membuat korban meninggal. Dibuat seakan-akan dibegal," katanya.