Saksi Ahli: Aman Abdurrahman didukung pengetahuan agama yang mumpuni
Lewat penuturannya di hadapan majelis, peneliti asal Universitas Indonesia (UI) ini mengungkap mengapa lisan terdakwa Aman begitu jitu, sampai diklaim sanggup menjadi otak serangkaian teror, hingga digadang sebagai pimpinan ISIS di Indonesia.
Sidang lanjutan kasus teror peledakan bom di Jalan MH Thamrin Jakarta, dengan Terdakwa Aman Abdurrahman menghadirkan seorang Saksi Ahli, Pengamat Terorisme bernama Solahudin.
Lewat penuturannya di hadapan majelis, peneliti asal Universitas Indonesia (UI) ini mengungkap mengapa lisan terdakwa Aman begitu jitu, sampai diklaim sanggup menjadi otak serangkaian teror, hingga digadang sebagai pimpinan ISIS di Indonesia.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
"Terdakwa sebagai orang yang mempunyai ideolog yang dihormati di kalangannya, pertama karena komitmen terhadap ideolog dia sangat tinggi oleh karena itu beliau disebut sebagai sunnah tauhid, dia sangat kukuh dengan keyakinan itu," ujar Solahudin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (17/4).
Solahudin melanjutkan, bahwa terdakwa Aman adalah seorang yang memiliki kecerdasan luar biasa. Diketahui, Aman adalah salah satu lulusan terbaik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dengan kategori mumtaz atau cumlaude.
"Dia didukung oleh pengetahuan agama sangat mumpuni, beliau dikenal hebat di kalangan pengikutnya, dikenal sebagai hafiz, mengenal berbagai kitab fiqih, dia mampu juga menerjemahkan tulisan (Arab)," jelas dia.
Tahu sejak tahun 2003
Solahudin menjelaskan dirinya melakukan penelitian pada tahun 2002. Satu tahun kemudian, dia baru mengetahui sosok Aman Abdurrahman.
"Nama Oman atau Aman Abdurrahman itu muncl agak mendadak, saat saya melakukan penilitan 2002 dan baru mendengar namanya pada 2003, muncul sosok baru jihadi di Indonesia tentang sosok pintar da komitmen ideologi tinggi yaitu Aman Abdurrahman," kata Solahudin.
Menurut penelusurannya, Aman tidaklah berasal dari sebuah kelompok tertentu. Berbeda dengan kiprah Abu Bakar Baasyir yamg dikenal sejak tahun 1976 dengan gerakan negara Islam Indonesia.
"Jadi sebelumnya saudara terdakwa bukan lahir dari kelompok ekstrem ya, dia dikenal dengan nama ustaz salafi, pernah jadi Imam dan Dai di Masjid Asofah Lenteng Agung," jelasnya.
Karenanya, Solahudin merasa kaget kala Aman diketahui terlibat dalam insiden teror bom Cimanggis. Dan pada saat itu juga, menurut Solahudin, Aman mulai banyak menerjemahkan kitab-kitab yang diklaim sebagai rujukan para kelompok jihadi di Indonesia.
Pada penuturan saksi di persidangan sebelumnya, turut dihadirkan Mantan teroris kelompok Cibiru, Kurnia Widodo. Saat itu, Kurnia menuturkan bahwa sosok Aman adalah pemimpin organisasi Islamis State of Iraq and Sham (ISIS) di Indonesia. Informasi itu diperolehnya dari pengikut Aman Abdurrahman.
Namun, pengakuan itu disanggah Terdakwa Aman pada sidang sebelumnya. Menurutnya, dia bukanlah orang yang dapat dikatakan memiliki pengaruh di hadapan kelompok teror tersebut. "Dari mana gitu kan? Saya bukan Ketua ISIS, bukan Pimpinan ISIS," bantah Aman pada sidang Selasa (3/4)
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mantan teroris kelompok Cibiru ungkap cara Aman Abdurrahman mengajak jemaah
Penyerang Mapolda Sumut gemar baca tulisan terdakwa bom Thamrin
Kesaksian Dian saat bersihkan senjata api untuk pelaku bom Thamrin
Raut terdakwa bom Thamrin dengar kesaksian teroris Samarinda
Terpidana bom gereja di Samarinda belajar merakit bom untuk perang akhir zaman
Terpidana bom gereja di Samarinda akui sepaham dengan Aman Abdurrahman
Saksi sepakat dengan dalang bom Thamrin bahwa sistem demokrasi syirik