Salah satu WNI korban tewas kapal karam di Malaysia wanita hamil
Salah satu WNI korban tewas kapal karam di Malaysia wanita hamil. Wanita hamil korban tewas kapal karam itu ditemukan bersama tiga korban lainnya.
Tim SAR gabungan kembali menemukan empat warga Indonesia yang menjadi korban tewas kapal terbalik dan karam di perairan Malaysia. Tiga WNI korban itu di antaranya anak-anak dan seorang lagi wanita sedang mengandung.
"Ada empat orang lagi yang kita temukan pagi ini, melalui penyisiran tim SAR gabungan. Tiga anak dan wanita sedang hamil ditemukan meninggal," kata Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara Kantor SAR Balikpapan Mujiono, sebagaimana disampaikan Kasi Operasi Octavianto, dalam keterangan resminya, Kamis (9/2).
Octavianto menerangkan, empat korban meninggal yang baru saja ditemukan berhasil dievakuasi menuju pelabuhan Sungai Jepun, untuk kemudian dibawa menuju ke RSUD Nunukan. Tim SAR masih berupaya mencari 5 korban lainnya.
"Jadi pagi tadi, kita temukan 2 jenazah, ditambah lagi yang terbaru 4 jenazah, ada 6 yang berhasil kita temukan. Sekarang menyisakan 5 orang lagi kita cari," ujar Octavianto.
"Kita terus mengumpulkan informasi juga, karena kita tim SAR gabungan termasuk Malaysia. Jadi ada korban yang ditemukan oleh tim SAR Malaysia," tambahnya.
Korban meninggal yang berhasil dievakuasi, saat ini tengah dalam proses identifikasi, untuk mengetahui identitasnya. Sejauh ini sampai siang ini, lanjut Octavianto, cuaca di perbatasan perairan RI-Malaysia, cukup mendukung upaya pencarian gabungan.
"Dari cuaca, kita bersyukur karena korban masuk ke perairan Indonesia. Di lapangan, kita terus berkoordinasi dengan Malaysia, juga termasuk Konjen RI di Tawau," terang Octavianto.
Diketahui, peristiwa nahas itu terjadi Rabu (8/2) kemarin. Sebuah kapal speedboat, yang berangkat dari Tinagat Tawau di Malaysia sekira pukul 17.15 WITA menuju Sungai Nyamuk di Sebatik Indonesia bermuatan 15 orang penumpang WNI, terbalik dan tenggelam di perairan antara Batu Payung Malaysia dengan Sungai Melayu di Indonesia, sekira pukul 17.35 WITA, usai dihantam gelombang tinggi.
Dua penumpang yang berenang menggunakan jaket pelampung, berhasil diselamatkan nelayan di Batu Payung, hingga akhirnya dirawat di Tawau Hospital. Tim SAR gabungan di Indonesia yang dipusatkan di Sungai Nyamuk baik dari Basarnas, Polair, dan TNI, melakukan pencarian sejak malam tadi, bersama dengan tim SAR Malaysia. Insiden itu keseluruhan telah mengakibatkan 8 orang meninggal dunia.
Baca juga:
Kapal ditumpangi WNI karam di laut Malaysia, 2 tewas & 11 hilang
10 Jenazah korban kapal tenggelam di Malaysia sudah dipulangkan
Kondisi 8 korban selamat kapal tenggelam di Johor masih trauma
Korban tewas kapal tenggelam di Johor jadi 16 orang
Keluarga pastikan Murti jadi korban kapal tenggelam di Malaysia
Kapal karam di Johar Bahru, 10 WNI tewas dan 2 selamat
WNI korban tewas kapal tenggelam di Johor jadi 16 orang
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.