Sampaikan hasil demo depan Mabes Polri, Habib Rizieq sambangi DPR
Sampaikan hasil demo depan Mabes Polri, Habib Rizieq sambangi DPR. Rizieq beranggapan, pihaknya merasa perlu untuk menyampaikan poin-poin tuntutan dalam aksi kemarin ke Komisi III agar memberikan pengawasan kepada Pemerintah dan Polri.
Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab bersama rombongan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI mendadak menyambangi Gedung DPR pagi ini. Rizieq mengatakan, kedatangannya untuk menyampaikan tuntutan yang diaspirasikan saat demonstrasi di Mabes Polri pada (16/1) kemarin.
"Kedatangan kami ke komisi III dalam rangka untuk membahas atau menyampaikan persoalan yang telah kami sampaikan kemarin di Mabes," kata Rizieq di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1).
Rizieq beranggapan, pihaknya merasa perlu untuk menyampaikan poin-poin tuntutan dalam aksi kemarin ke Komisi III agar memberikan pengawasan kepada Pemerintah dan Polri.
"Karena komisi III mitra dari pemerintah, maka masukan ke Mabes Polri akan kami sampaikan ke komisi III," terangnya.
Sebelumnya, Massa Front Pembela Islam (FPI) menggelar demonstrasi di Mabes Polri kemarin. Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan massa FPI dan GNPF MUI dalam demonstrasi tersebut. Perwakilan dari massa FPI dan GNPF pun diterima oleh pihak Polri.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, mengatakan, poin-poin yang disampaikan dalam pertemuan itu di antaranya, pihak kepolisian khususnya Polda Jawa Barat (Jabar) tidak lagi melakukan pembiaran terhadap ormas yang melakukan tindakan anarkis.
"Hal ini berkaitan dengan diduga ormas GMBI melakukan upaya pelanggaran hukum namun diduga juga dibiarkan oleh petugas," kata Rikwanto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1).
Kedua, terkait sikap polisi yang begitu cepat menangani kasus-kasus yang melibatkan FPI sementara pada kasus lain polisi dianggap lamban. Kemudian, Polri diminta tidak ikut terlibat dalam praktik politik.
"Kemudian diminta kepolisian tidak berpolitik karena mereka menduga akhir-akhir ini kepolisian seperti bermain politik," ujar dia.
Keempat, lanjut Rikwanto, polisi juga diminta paham dan waspada terhadap perkembangan Partai Komunis Indonesia (PKI) akhir-akhir ini. Polri harus bisa mengambil langkah tegas terhadap paham PKI di lapangan.
Selanjutnya, dikatakan Rikwanto, dalam pertemuan tadi FPI juga menyayangkan peristiwa yang terjadi di Polda Jabar tepatnya saat Ketua FPI Habib Rizieq Shihab diperiksa terkait kasus penodaan pancasila. Menurut FPI, Polri melakukan pembiaran terhadap ormas-ormas yang melakukan kekerasan terhadap FPI.
"Menyayangkan apa yang terjadi di Jabar pascapemeriksaan Habib Rizieq sebagai saksi. Di sana terlihat seolah-olah ada pembiaran ormas GMBI dan perlakuan keras pada FPI," ucap Rikwanto.
Terakhir, FPI mendesak Kapolri Tito Karnavian mencopot Kapolda Jabar Irjen Anton Charlian. Anton dituding menginstruksikan GMBI untuk melakukan penyerangan terhadap FPI.
Baca juga:
Dewan Masjid Indonesia tidak masalah FPI demo asal tak anarkis
Ketum GMBI sentil Rizieq: Sebagai pemimpin nggak usah bawa massa
Poin-poin tuntutan FPI, proses hukum GMBI dan copot Kapolda Jabar
Bertemu perwakilan Polri, ini yang dituntut FPI
Usai bertemu perwakilan Mabes Polri, massa FPI bubarkan diri
Aksi massa FPI saat kepung akses Mabes Polri
FPI demo Polri, Wiranto minta masyarakat tak 'gatal' unjuk rasa
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Mengapa Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi ini dibentuk untuk menyikapi Pemilu 2024 yang diduga berjalan dengan penuh kecurangan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu.
-
Kapan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi dibentuk? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu. F-PDR turut melibatkan elemen masyarakat dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa, buruh, petani, nelayan yang berjuang untuk menegakkan demokrasi dan konstitusi demi Indonesia yang lebih baik di tengah kondisi politik Indonesia makin jauh dari cita-cita reformasi.
-
Apa tujuan dibentuknya Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi? Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi ini dibentuk untuk menyikapi Pemilu 2024 yang diduga berjalan dengan penuh kecurangan.
-
Kapan DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.