Santri Korban Pemerkosaan Ingin Lanjutkan Sekolah, Terganjal Tak Punya Ijazah
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkap santri yang menjadi korban pemerkosaan guru pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat ingin melanjutkan pendidikan formal. Risma akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti keinginan para santri.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengungkap santri yang menjadi korban pemerkosaan guru pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat ingin melanjutkan pendidikan formal. Risma akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti keinginan para santri.
"Kemensos sudah mengirimkan tim untuk merespons kasus ini. Pengamatan tim yang datang menemui, mereka terlihat masih sangat trauma sehingga dalam kunjungan itu lebih diarahkan untuk memberikan ketenangan dan motivasi kepada anak serta mengetahui harapan mereka," kata Risma dalam keterangannya, Selasa (14/12).
-
Kapan Ririn Ekawati mengantar anaknya wisuda? Ririn Ekawati juga membagikan momen bahagia mengantar sang anak wisuda. Anak Ririn Ekawati, Abigail telah lulus dari Taman Kanak-kanak (TK).
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Bagaimana penampilan Kesha Ratuliu saat momong anak-anak? Kesha, meskipun bawa dua stroller, tetap kece dengan gaya hijabnya yang bikin netizen jatuh hati!
-
Kapan Ria Ricis membagikan momen liburan dengan anak-anak? Rayt Wajah Bahagia Momen ini dibagikan pada 23 Januari lalu, dengan raut bahagia terpancar dari wajahnya saat bertemu dengan anak-anak sekitar.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
Tim Kemensos di bawah pimpinan Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi menemui 5 korban pada Minggu, 12 Desember 2021, di Garut. Dari lima korban empat di antaranya memiliki anak, bahkan salah satu di antaranya memiliki dua anak akibat pemerkosaan yang dilakukan HW.
Semua anak menyampaikan ingin menempuh pendidikan persamaan. Merasa minder dan kesulitan melanjutkan pendidikan di sekolah formal akibat tidak memiliki catatan pendidikan.
"Dalam pertemuan dengan tim, anak-anak ini rata-rata ingin melanjutkan sekolah. Tapi masalahnya, mereka tidak memiliki ijazah," kata Risma.
Anak-anak lainnya yang sudah masuk ke pesantren sejak SD tidak memiliki catatan hasil pendidikan termasuk rapor dan ijazah padahal mereka sudah tinggal bertahun-tahun.
"Keinginan mereka untuk bisa sekolah ini menemui kendala pada tidak adanya ijazah atau raport. Padahal kan usia mereka ada yang sudah 18 tahun," ujarnya.
Untuk keperluan tersebut, mantan wali kota Surabaya itu mengaku telah memerintahkan jajaran untuk menjalin koordinasi dengan instansi terkait. Instansi tersebut adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
"Masalah ini harus kita cari jalan keluarnya bersama-sama," ujar Risma.
Risma menyatakan, saat ini Kemensos menyiapkan pendamping yang akan memberikan trauma healing. Pekerja Sosial juga mendampingi korban dalam proses penegakan hukum oleh kepolisian.
Pada kesempatan kunjungan tersebut Balai Abiyoso juga menyampaikan bantuan untuk mengurus berbagai kelengkapan untuk melanjutkan sekolah. Kebutuhan dasar dan bayi telah diberikan oleh Balai Handayani.
Disampaikan pula kepada orang tua dan pihak keluarga yang hadir agar terus memberikan dukungan kepada semua anak korban dan menjaga anak-anak lain agar peristiwa ini tidak terulang.
Dalam beberapa waktu ke depan, Pekerja Sosial tetap mendampingi anak. Saat ini banyak pihak ingin menemui anak, melakukan advokasi ke sekolah, mengurus persyaratan sekolah persamaan, mengurus akte lahir anak.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
Baca juga:
Pilu Orang Tua Korban HW Dengar Pengakuan Anaknya Hamil saat Pulang dari Pesantren
Dituding Tutupi Kasus Pemerkosaan Santri, Ini Penjelasan Ridwan Kamil
KPAI: 88 Persen Pelaku Kekerasan Seksual Anak adalah Guru pada 2018-2019
Menteri PPPA Sayangkan Perlindungan Anak Belum Sepenuhnya Dirasakan
Atalia Tegaskan Tak Tutupi Kasus 12 Santri Diperkosa: Tugas Saya Lindungi Korban
KPAI: Guru Pemerkosa Santriwati Langgar Akad Penyerahan Anak ke Pesantren
Begini Modus Guru Pesantren di Bandung Perkosa Santriwati hingga Hamil dan Melahirkan