Satuan Tugas di Tembagapura Siap Adang Kelompok Kriminal Bersenjata
Paulus mengungkapkan, teror yang dilakukan KKB membuat takut masyarakat, khususnya di Kampung Utikini, Kimbeli, Banti dan Opitawak.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw memastikan satuan tugas di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua siap mengadang kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang ingin masuk ke areal PT Freeport Indonesia.
Kapolda dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab bahkan telah melihat langsung kesiapan satuan tugas di Tembagapura.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa yang mengemukakan perlunya masukan dari masyarakat dan ahli untuk menyelesaikan konflik Papua? “Kami sangat ingin mendengar masukan saran dan pandangan dalam mencari akar rumput permasalahan di tanah Papua serta memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi,” kata Yayan dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih dalam arahannya meminta satuan tugas selalu waspada, tetap bersinergi untuk menghadapi KKB.
"Kami akan adang mereka (KKB). Semua akses ke Tembagapura sudah kami tutup," kata Paulus usai bertemu satuan tugas di Tembagapura, Sabtu (7/3).
Dia mengungkapkan, teror yang dilakukan KKB membuat takut masyarakat, khususnya di Kampung Utikini, Kimbeli, Banti dan Opitawak.
"Ini yang membuat masyarakat di kampung meminta pertolongan kepada TNI Polri, untuk mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman. Kami juga telah berkoordinasi dengan perusahaan (Freeport) untuk memindahkan masyarakat ke Kota Timika. Teror KKB sudah menakutkan warga," ujarnya.
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab menyebutkan kelompok bersenjata membuat resah dengan melakukan penembakan dan mengakibatkan masyarakat turun ke Timika.
"Saudara kita ini (KKB) terus melakukan teror dan masyarakat butuh pertolongan," jelasnya.
Jenderal asli Papua ini pun meminta media massa juga membantu dalam situasi ini. "Media massa harus memberitakan sesuai fakta di lapangan, agar suasana tetap kondusif, jangan malahan memutarbalikkan fakta," tutupnya.
900 Warga Mengungsi ke Timika
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyebutkan, hingga kini tercatat 900-an orang dari warag di 4 kampung di Distrik Tembagapura mengungsi.
"Warga mengaku ketakutan atas aksi teror yang dilakukan KKB. Mereka (KKB) melakukan pemerasan dan menodongkan senjata api kepada warga, untuk meminta bahan makanan atau hal lainnya," ujarnya.
Sementara menurut Kamal, kehadiran aparat TNI-Polri di Tembagapura disebabkan adanya aksi penembakan yang dilakukan KKB di arel Freeport.
"Kami tetap melakukan penegakkan hukum bagi siapa saja yang melakukan tindakan melawan hukum, sesuai undang-undang yang berlaku di negara ini," jelasnya.
Pihaknya prihatin dengan teror yang dilakukan KKB di sekitar kampung. Masyarakat ini ingin hidup aman dan nyaman, tetapi KKB harus dihantui ketakutan, ujarnya.
Pasca warga mengungsi dari kampungnya, Pemkab Mimika melakukan rapat koordinasi bersama dengan forkompinda dan TNI Polri, guna mengambil langkah kongkrit yang terjadi saat ini.
Wakil Bupati Mimika, Yohanes Rettob bahkan telah meminta bantuan TNI Polri untuk membantu masyarakat menuju ke lokasi yang lebih aman di Kota Timika.
"Saya selaku Wakil Bupati Mimika yang mewakili Bapak Bupati Mimika meminta bantuan kepada Bapak Pangdam dan pak Kapolda, untuk membantu mengevakuasi masyarakat kami yang berada di kampung Banti, Utikini dan sekitarnya untuk bisa ke Kota Timika," tandasnya.
Reporter: Katharina Janur
Sumber: Liputan6.com