Saut Pastikan KPK Pantau Kasus Tewasnya Mahasiswa di Kendari
Saut Pastikan KPK Pantau Kasus Tewasnya Mahasiswa di Kendari. Ayah Randi, La Sali mengaku dengan datangnya ke KPK dia berharap agar KPK bisa mendorong penegak hukum untuk mengungkap kasus kematian anaknya.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang memastikan lembaga antirasuah akan ikut mengawal kasus meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Randi dan Yusuf Kardawi dalam aksi demonstrasi penolakan revisi UU KPK.
"Kami dari pimpinan sudah menyimpulkan akan mengikuti kasus ini, perkembangan kasus ini agar segera seperti yang dituntut oleh bapak dan ibu dari almarhum Yusuf dan Randi," ujar Saut di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/12).
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Bagaimana TKW tersebut menghibur majikannya? TKW berkerudung yang bernama Fitri itu terlihat duduk di samping majikan yang sedang memegangi kepalanya. Ia kemudian menawarkan diri untuk membacakan sholawat.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
Keluarga Randi dan Yusuf sendiri mendatangi gedung KPK hari ini. Mereka diterima langsung oleh Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
Ayah Randi, La Sali mengaku dengan datangnya ke KPK dia berharap agar KPK bisa mendorong penegak hukum untuk mengungkap kasus kematian anaknya.
"Harapan saya, semoga pelaku penembak anak saya semoga dipecat dan dihukum seberat-beratnya. Itu juga belum sebanding dengan nyawa anak saya," kata La Sali.
Kawal Kasus
Hal serupa diungkap Endang Yulidah, ibu dari almarhum Yusuf. Endang mengaku kedatangannya ke KPK untuk mencari dukungan agar kasus kematian anaknya terang. Sudah dua bulan lebih sejak 29 September 2019, pelaku pembunuhan anaknya belum terungkap.
"Selama dua bulan ini, kami belum dapat progres apapun dari kasus anak kami, Yusuf. Mungkin kedatangan kami di sini sebagai penyambung lidah kami agar suara hati kami bisa lebih didengar pada petinggi negara ini," kata Endang.
Mendengar permintaan kedua orangtua korban, Saut memastikan lembaga antirasuah akan mengawal kasus ini. Menurut Saut, hal ini dilakukan sebagai tanda terimakasih atas perjuangan korban yang membela keberadaan KPK.
"Bukan kompetensi kita, karena di luar isu tindak pidana korupsi. Tetapi ada beban moral yang besar yang harus dijaga oleh KPK untuk kemudian mengawal kasus ini untuk ditemukan siapa pelakunya," kata Saut.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com