SBY ke Riau karena penanganaan kebakaran hutan tak maksimal
Sudah semestinya SBY ke Riau karena kebakaran hutan sudah amat parah.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan ke Riau untuk memantau penanganan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan. Kunjungan itu dinilai tepat karena penanganan kabut asap dan kebakaran lahan hutan tidak maksimal.
"Kunjungan SBY ke Riau ini artinya memberikan sinyal bahwa pendelegasian wewenang. Tetapi setelah beberapa lama berjalan, tugas-tugas yang didelegasikan tersebut tidak berjalan," kata pengamat pingkungan dari Universitas Padjadjaran Bandung, Prayudi Setiadharma, Sabtu (15/3).
-
Apa yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Hutan Alam Roban? Saat ini, omzet penjualan madu setiap anggota KTH Alam Roban sudah mencapai Rp22 juta. Jika tiap tahun terdapat 3 kali masa panen, maka omzet penjualan madu per tahun mencapai Rp66 juta.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
Ia mengatakan sudah semestinya presiden berkunjung ke Riau. Sebab, kebakaran hutan dan lahan dan akibat yang ditimbulkannya sudah sangat parah.
"Jadi, ini adalah langkah yang sangat tepat untuk memastikan langkah-langkah yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
Menurutnya apa yang terjadi di Riau dan berimbas ke seluruh wilayah Sumatera merupakan tragedi yang terus berulang selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu diperlukan upaya dan tindakan yang luar biasa dari yang selama ini dilakukan.
"Selama ini yang dilakukan hanya pendekatan ke masyarakat agar jangan melakukan pembakaran hutan sembarangan. Pemerintahan yang sekarang, dengan waktu yang hanya tersisa sedikit maupun PR buat pemerintah yang akan datang harus lebih mempertajam upayanya untuk menghindari peristiwa ini terulang,” paparnya.