Sebelum dikirim ke RSJ, Kompol Fahrizal bahayakan diri sendiri & tahanan lain
"Contohnya, dia pukul-pukul tembok, kepala dibenturkan ke dinding, dan banyak lagi," urai Andi.
Perwira menengah Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kompol Fahrizal (41), yang menembak mati adik iparnya, Jumingan (33), kerap menyakiti diri sendiri selama dalam tahanan. Kondisi itu juga menjadi salah satu pertimbangan penyidik mengirimnya ke rumah sakit jiwa (RSJ).
"Karena memang di sana (RSJ) lebih aman buat dia (Fahrizal). Kalau di sel kita, sudah ada kecenderungan tidak kooperatif," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Andi Rian R Djajadi, Kamis (19/4) malam.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa cita-cita Kompol Syarif? "Memang bukan mimpi saya jadi polisi. (Mimpinya) jadi tentara," ungkapnya.
Perilaku mantan Wakapolres Lombok Tengah itu di dalam tahanan dinilai dapat membahayakan dirinya dan tahanan lain. "Contohnya, dia pukul-pukul tembok, kepala dibenturkan ke dinding, dan banyak lagi," urai Andi.
Fahrizal juga enggan menjalani cek kesehatan. Dia menolak kedatangan tenaga medis serta tak mau diberi obat. "Cek kesehatan kan seharusnya dilakukan tiap hari," jelas Andi.
Mantan Kasat Reskrim Polresta Medan itu juga belum dapat diambil keterangannya, sehingga penyidik belum bisa mengungkap motif penembakan. "Nggak bisa diambil keterangannya. Tidak ada yang konsisten jawabannya," jelas Andi.
Tim kesehatan Mabes Polri juga telah memutuskan untuk melanjutkan observasi terhadap kejiwaan Fahrizal. Dia kemudian dibawa di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem di Jalan Tali Air, Medan.
Andi Rian menyatakan observasi itu dilakukan bagian dari rangkaian visum kejiwaan. "Visum ini dibutuhkan waktu 14 hari. Tim yang melakukan observasi juga dari internal polisi dan pihak eksternal yang terdiri dari ahli kejiwaan RS Pirngadi dan RSJ," jelasnya.
Seperti diberitakan, Fahrizal mulai dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem, Medan sejak Senin (15/4). Dia direncanakan akan menjalan serangkaian observasi di sana.
Kompol Fahdizal disangka menembak mati adik iparnya, Jumingan, Rabu (4/4) malam. Motif penembakan itu masih misterius.
Setelah melepaskan 6 tembakan yang tidak beruntun, dia menyerahkan diri ke Polrestabes Medan. Penyidik kemudian menetapkannya sebagai tersangka dan menjeratnya dengan Pasal 340 subs Pasal 338 KUHPidana.
Baca juga:
Kompol Fahrizal yang tembak adik ipar diperiksa di RS Jiwa Medan
Polisi masih dalami motif Kompol F tembak mati adik ipar
Dokter ahli jiwa dari Mabes Polri periksa Kompol F
Fakta mencengangkan di balik peristiwa perwira polisi NTB tembak mati adik ipar
Kompol F mengaku dengar bisikan untuk tembak adik ipar
Tembak mati adik ipar, kejiwaan Kompol F diperiksa polisi