Sebulan lagi Dolly ditutup, demo ratusan PSK 'panaskan' Surabaya
Setidaknya 500 massa yang terdiri dari berbagai elemen massa ikut demonstrasi itu.
Kurang lebih sebulan lagi lokalisasi Gang Dolly di Dukuh Kupang, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawaha, Jawa Timur, bakal ditutup oleh Pemerintah Kota (Pemkot) setempat. Namun rencana penutupan lokalisasi ini kini justru bikin 'panas' suhu politik dan masalah sosial masyarakat di Surabaya.
Setelah beberapa waktu lalu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang didukung Ormas Islam di Surabaya terlibat 'perang urat saraf' dengan Wakilnya Whisnu Sakti Buana yang didukung kader PDIP dan ormas lain, kini giliran ratusan PSK dan mucikari Dolly turun jalan. Mereka demo menolak penutupan lokalisasi yang konon disebut terbesar di Asia Tenggara itu.
Setidaknya 500 massa yang terdiri dari berbagai elemen massa, yakni; Gerakan Rakyat Bersatu (GRB), Pagar Jati, Paguyuban Arek Jatim, serta ratusan PSK dan Mucikari yang tergabung dalam Forum Pekerja Lokalisasi (FPL), berdemonstrasi di depan Kelurahan Putat Jaya, Jalan Duku Kupang.
Mereka berseragam hitam dengan tulisan FPL sambil mengusung berbagai spanduk berisi penolakan penutupan. Aksi sendiri diawali dari lokalisasi, lalu mereka long march sejauh 500 meter ke depan Kantor Kelurahan Putat Jaya.
Pantauan merdeka.com, dalam aksi kali itu terjadi kericuhan saat massa bernegosiasi ingin bertemu dengan lurah dan camat. Mereka terlibat aksi saling dorong dengan ratusan polisi gabungan dari Polsek dan Polrestabes Surabaya yang mengamankan aksi. Satu water cannon juga disiagakan untuk mengamankan aksi.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih belum buyar di depan kantor kelurahan. Satu demi satu masih berorasi menolak rencana penutupan yang rencananya bakal dilakukan pada 9 Juni 2014, atau tepatnya jelang Ramadhan tahun ini.