Sebulan lebih, korban gempa di Sigi pilih bertahan di tenda pengungsian
Sudah satu bulan lebih, masih banyak warga korban gempa bumi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, bertahan di pengungsian. Mereka tak punya banyak pilihan. Memilih bertahan meski hanya menempati tenda terpal.
Sudah satu bulan lebih, masih banyak warga korban gempa bumi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, bertahan di pengungsian. Mereka tak punya banyak pilihan. Memilih bertahan meski hanya menempati tenda terpal.
Seperti di lokasi penampungan pengungsi di wilayah Desa Pombewe dan Sidera, Kecamatan Sigibiromaru, Kabupaten Sigi, Kamis, rata-rata warga belum mau kembali ke desa mereka.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Kenapa banyak orang memuji Gempi? Pengguna internet memberikan pujian kepada Gempi yang memiliki segudang bakat. Dia mampu berakting, bernyanyi, dan ternyata juga menunjukkan kemampuan dalam renang.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa di Gianyar? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Apa itu Gendang Pampat? Salah satu hal yang menjadi produk kebudayaan adalah alat musik. Beberapa kelompok suku di Indonesia punya alat musik yang khas. Kelompok Suku Dayak Iban misalnya, mereka punya alat musik tradisional bernama Gendang Pampat. Alat musik ini biasanya dimainkan pada saat upacara adat.
Alasan utama karena rumah tempat tinggal mereka yang dibangun dengan susah payah bertahun-tahun itu, hancur diterjang gempa berkekuatan 7,4 SR yang terjadi tanggal 28 September 2018.
Bukan hanya rumah mereka, tetapi seluruh harta benda dan mata pencaharian telah hancur lebur diterjang gempa yang banyak menyengsarakan masyarakat di Kabupaten Sigi itu.
"Rumah kami habis, sekaligus kehilangan mata pencaharian," kata Berto, salah seorang warga Desa Jonoge yang mengungsi ke Desa Pombewe karena desanya porak-poranda diterjang bencana alam dasyat tersebut.
Hal senada juga disampaikan Markus, warga Desa Sidera, Kecamatan Sigibiromaru. Sebagian permukiman di sana juga diterjang gempa dan banyak warga kehilangan tempat tinggal serta harta benda.
Untuk sementara mengungsi ke wilayah perbukitan di Desa Sidera, sebab lokasi tersebut berada pada ketinggian dan paling bagus untuk lokasi pengungsian sementara.
Di lokasi itu, kata dia, pengungsi bukan hanya dari Desa Sidera, tetapi sebagian juga berasal dari Desa Jonoge. Desa Jonoge berbatasan langsung dengan Desa Sidera, khususnya Dusun II Jonoge.
Saat terjadi gempa, lokasi permukiman penduduk Dusun II Jonoge bergeser sekitar 200-an meter ke arah selatan. Semua rumah dan bangunan lain termasuk badan jalan hampir dua kilometer yang menghubungkan Desa Jonoge dan Sidera ikut lenyap bagaikan ditelan bumi.
"Ya mungkin akan kembali, tetapi belum bisa pastikan kapan waktunya," kata dia.
Di lokasi pengungsian Desa Pombewe masih terdapat sekitar 297 KK warga Desa Jonoge.
Baca juga:
KLY partisipasi penggalangan bantuan kemanusiaan Palu bersama kitabisa.com
Menkum HAM siapkan remisi khusus napi di Palu serahkan diri usai gempa
Tim SAR temukan 2 jenazah dari puing bangunan dihantam likuifaksi di Petobo
Wapres JK pimpin rapat bahas pemetaan daerah merah pasca gempa Sulteng
Mobil keliling untuk trauma healing warga korban gempa di Sulteng
Sandiaga dengar cerita Gubernur Sulteng soal dahsyat bencana Palu